Monday, November 24, 2008

Berita / Obat tradisional



Jamur Dewa Atasi Tumor
Oleh trubusid
Senin, Juli 07, 2008 15:57:33 Klik: 2074



Klik untuk melihat foto lainnya...

Pada usianya yang ke-30, Yayuk Sri Rahayu merasa sangat bahagia. Usai pulang kerja, ia menemani anak semata wayangnya bermain. Tepat pukul 21.00 biasanya karyawan swasta di Boyolali, Jawa Tengah, itu pergi tidur. Pulas ia beristirahat hingga terbangun keesokan paginya untuk kembali bekerja. Setahun lalu, aktivitas semacam itu tak mungkin ia jalani.

Harap mafhum, ketika itu pada Juni 2007 punggung Yayuk Sri Rahayu bagai terpanggang bara api. Ia menahan panas luar biasa hingga tidur pun tak nyenyak. Sumber penderitaan besar itu hanya setitik kecil. Bentuknya persis jerawat, tetapi ketika disentuh sakit bukan main. Gara-gara benjolan mungil itu, Yayuk Sri Rahayu tak mampu tidur telentang. Sebentar miring ke kiri, lalu ke kanan.

Namun, bukan itu siksaan yang ia rasakan. Sejak sebuah benjolan muncul di pungggungnya, perempuan kelahiran 1978 itu kerap merasa lelah. Yayuk Sri Rahayu menduga benjolan itu hanya jerawat biasa. Dua-tiga hari juga akan hilang, batinnya. Dugaannya keliru. Benjolan itu tetap bertahan, bahkan kian membesar seukuran ibu jari tangannya. Itu terjadi 3 bulan sejak munculnya benjolan.

Sirna
Seiring dengan membesarnya ukuran 'jerawat' itu, nyeri dan panas yang ia rasakan juga kian meningkat. Oleh karena itu ia bergegas ke rumahsakit untuk mengetahui pangkal penyebab benjolan di punggung. Dokter di sebuah rumahsakit di Jakarta Pusat mendiagnosis, benjolan itu adalah tumor. Keruan saja Yayuk Sri Rahayu kaget dan terpukul. Ia tak pernah menyangka 'jerawat' itu sebuah tumor jinak.

Kesedihannya kian memuncak ketika dokter hanya memberi sebuah opsi: operasi untuk mengangkat tumor. Artinya, tak ada jalan penyembuhan lain. Di tengah kebimbangan itu, temannya menganjurkan

agar ia mengkonsumsi ramuan jamur ling zhi. Jamur Ganoderma lucidum itu sudah banyak terbukti menyembuhkan pasien kanker dan tumor. Semula Yayuk memang ragu, tetapi ketika teringat saran dokter agar ia operasi, tekadnya bulat untuk mengkonsumsi ling zhi.

Ia merebus sendiri 20 gram potongan tudung jamur ling zhi dalam 2 gelas air. Dengan api kecil, ibu dari seorang anak itu merebusnya hingga mendidih dan air tersisa segelas. Setelah dingin, ia menyaringnya dan meminumnya 2 kali sehari masing-masing setengah gelas. Efek jamur anggota famili Polyporaceae itu mulai terasa 3 hari kemudian. Intensitas nyeri dan panas di punggungnya kian berkurang.

Yayuk senang mendapat perubahan signifikan itu. Itulah sebabnya ia melanjutkan konsumsi rebusan jamur ling zhi. Dosisnya juga tetap sama, masing-masing setengah gelas 2 kali sehari. Sepekan berselang, ia meraba benjolan itu. Teksturnya melembek ketimbang sebelum ia mengkonsumsi ling zhi. Ketika itu tekstur benjolan terasa keras ketika ia mengusapnya. Saat itulah harapan kesembuhan menggelora.

Perubahan spektakuler ia rasakan setelah 14 hari mengkonsumsi ling zhi: benjolan itu hilang sama sekali. Tak yakin dengan rabaan tangan kanannya, ia minta tolong sang adik untuk melihat benjolan itu.

Jawaban sang adik sama: benjolan itu hilang. Yayuk memang belum memeriksakan diri ke dokter sejak benjolan itu sirna. Ia merasa nyaman karena tak lagi nyeri dan panas.

Germanium
Hilangnya tumor dari punggung Yayuk antara lain berkat germanium dalam jamur ling zhi. Kadarnya mencapai 800-2.000 ppm. Menurut dr Ekky M Rahardja SpGK germanium ampuh mengatasi tumor dan kanker. 'Perpaduan germanium dan polisakarida mencegah pertumbuhan sel tumor dan meningkatkan sistem imun tubuh,' ujar dokter spesialis gizi klinis itu.

Menurut dr Paulus Wahyudi Halim, herbalis di Tangerang, Provinsi Banten, 'Konsumsi ling zhi secara teratur merangsang produksi interferon serta interleukin I dan II,' ujar dokter alumnus Universita' Degli Studi Padova itu. Interferon dan interleukin yang secara alamiah diproduksi tubuh bermanfaat sebagai antikanker. Produksinya kian meningkat jika seseorang mengkonsumsi ling zhi.

Secara tidak langsung ling zhi yang mengandung polisakarida 1,3-D-glukan dan beta-1,6-D-glukan juga bersifat antitumor yang kuat. 'Polisakarida itu juga dapat memperkuat makrofag, sel-sel kekebalan tubuh yang penting untuk melawan bakteri, virus, dan cendawan,' kata Paulus. Pada sebuah riset, Cao QZ membuktikan ekstrak ling zhi memang antitumor.

Ia menginduksi sel tumor sarkoma 180 pada mencit. Ia memberikan dosis berbeda untuk setiap kelompok percobaan: 50 mg, 100 mg, dan 200 mg per kilogram bobot tubuh mencit. Persentase penghambatan masing-masing adalah 35,2%, 45,2%, dan 61,6%. Bukti ilmiah yang sahih itu sejalan dengan pengalaman empiris yang dialami Yayuk Sri Rahayu. Berkat herba dewa-sebutan untuk ling zhi-ia terbebas dari tumor. (Faiz Yajri/Peliput: Sardi Duryatmo


Berita / Perkebunan



Setahun Panen Gaharu
Oleh trubusid
Jumat, Mei 02, 2008 11:09:23 Klik: 5559



Klik untuk melihat foto lainnya...

Lubang itu teramat mungil: diameter 2 mm dan kedalaman 5 mm. Bekas gerekan serangga Zeuzera conferta di batang karas itu menjadi gerbang bagi cendawan penghasil gaharu. Dengan lubang mini itulah justru Erdy Santoso memanen gaharu hanya dalam waktu setahun; lazimnya, 3 tahun pascapenyuntikan.

Erdy Santoso, periset Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam itu menerapkannya di beberapa pohon karas Aquillaria malaccensis milik Johny Wangko. Setahun kemudian pada penghujung Maret-April 2008, Johny memanen 15 kg kamedangan. Kamedangan adalah gaharu kelas tiga yang dijual US$150 setara Rp1,35-juta per kg. Artinya pekebun gaharu di Desa Serdang, Bangka Selatan, itu meraup omzet Rp20-juta dari penjualan 15 kg kamedangan.

Yang menggembirakan tentu saja bukan hanya uang segunung itu. Namun, bagi Johny adalah singkatnya waktu panen yang Cuma setahun. Bandingkan dengan pekebun lain yang panen 2-3 tahun pascapenyuntikan cendawan. Singkatnya waktu panen itu berkat inspirasi serangga Zeuzera conferta yang membuat lubang mini di permukaan batang karas alias gaharu. Selama ini teknologi untuk menginokulasi gaharu dengan cara menggergaji batang sedalam 1 cm secara zigzag.

Perbanyak lubang
Pekebun yang menerapkan teknologi lubang besar berkedalaman 1/3 diameter batang itu baru dapat menuai gaharu setelah 3 tahun. Menurut Dr Irnayuli R Sitepu, ahli bakteri, lubang besar memudahkan masuknya berbagai serangga dan jasad renik lain yang bersifat patogen. Lubang besar juga memicu pohon lapuk. 'Akibatnya pohon busuk dan mati,' ujar doktor alumnus Hokaido University itu. Lubang kecil justru mempunyai banyak kelebihan.

Pertama karena menghemat inokulum alias cendawan yang akan disuntikkan ke dalam lubang. Menurut Ir Ragil SB Irianto MSc, ahli gaharu, lubang 2 mm memerlukan 1 cc inokulum; lubang 1 cm 5 cc. Inokulum dijajakan dalam kemasan 300 cc dengan harga Rp50.000. Lubang kecil memang mengakibatkan lamanya waktu virulensi. Oleh karena itu, 'Saya perbanyak jumlah lubang,' kata Erdy.

Pohon setinggi 4 m, misalnya, terdiri atas 300 lubang. Erdy membuat lubang-lubang itu dengan bor. Poros lubang zigzag dengan jarak 5-10 cm agar, 'Gaharu yang terbentuk berkumpul dan membentuk lingkaran,' ujar peneliti gaharu sejak 1984 itu. Dengan lubang zigzag, praktis semua bagian pohon terinfeksi cendawan yang pada akhirnya membentuk gaharu.

Ahli patologi hutan itu juga menyuntikkan cendawan di bagian akar. Ia menggali akar yang terpendam dalam tanah dan mengebornya. Cara dan jarak pengeboran sama dengan pembuatan lubang di batang. Setelah cendawan disuntikan ke akar, ia menutupnya dengan parafi n untuk mencegah masuknya mikroorganisme patogen.

Cendawan top
Rahasia sukses panen cepat gaharu itu juga berkat cendawan unggul koleksi Erdy. Pria 50 tahun itu mengumpulkan cendawan dari 17 provinsi seperti Jambi, Gorontalo, Kalimantan Barat, dan Sumatera Barat. Dari 23 cendawan yang biasa menginfeksi gaharu, Erdy menemukan 4 unggulan. Semua bergenus Fusarium. Sayang, Erdy enggan mengungkap spesies cendawancendawan itu lantaran tengah dipatenkan.

Perpaduan antara cendawan dan teknik suntik terbaru itu menghasilkan proses infeksi lebih cepat. 'Sebulan setelah penyuntikan, sekitar lubang sudah tampak kehitaman,' kata Johny Wangko yang menerapkan temuan Erdy. Setahun kemudian, 1-2 kg resin gaharu bisa dipanen. Kayu terinfeksi itu berwarna hitam dengan gurat-gurat putih samar. 'Jika dibiarkan 1-2 tahun lagi, gaharu yang terbentuk akan lebih banyak dan lebih hitam,' katanya.

Menurut Drs Yana Sumarna MSi, periset Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan, proses terbentuknya gaharu akibat pohon terluka dan terinfeksi patogen. Mekanisme proses fi siologis terbentuknya gaharu dimulai dari masuknya mikroba penyakit ke dalam jaringan kayu. Untuk mempertahankan hidup dan perkembangannya, mikroorganisme itu memanfaatkan cairan sel jaringan pembuluh batang sebagai sumber energi. Secara perlahan, efek hilangnya cairan sel menurunkan kinerja jaringan pembuluh dalam mengalirkan hara ke daun.

Sel-sel yang isinya sudah dikonsumsi mikroba itu akan membentuk suatu kumpulan sel mati pada jaringan pembuluh. Akibatnya, fungsi daun dalam memproses hara menjadi energi pun terhenti sehingga daun menguning dan tanaman mati. Secara fisik, cabang dan ranting mengering, kulit batang pecah, dan mudah dikelupas. Kondisi itu merupakan ciri biologis pohon yang menghasilkan gaharu. Singkatnya, gaharu terbentuk sebagai hasil respon tanaman terhadap infeksi patogen, luka, atau stres. (Lani Marliani



Berita / Perkebunan



Wangi Gaharu dari Kebun
Oleh trubusid
Jumat, Mei 02, 2008 10:58:21 Klik: 4459



Klik untuk melihat foto lainnya...

Untuk memperoleh 21 kg gubal gaharu, Adi Saptono tak perlu menjelajah hutan yang menguras tenaga. Ia cukup menebang 3 pohon di kebunnya setahun pascainsersi. Dari penjualan gubal itu, total pendapatannya Rp52-juta.

Adi Saptono memang mengebunkan 10 ha gaharu masing-masing terdiri atas 400 pohon per ha. 'Di halaman belakang rumah ada 200 pohon,' kata pekebun di Pangkalpinang, Bangka-Belitung itu. Gaharu-gaharu di kebun itulah yang ia panen setelah setahun disuntik cendawan. Pohon-pohon lain anggota famili Thymelaeceae itu menyusul panen pada bulan mendatang. Adi tak perlu repot memasarkan gaharu. Soalnya, importir asal Taiwan mendatangi rumahnya. 'Importir itu malah minta pasokan rutin 10 ton sehari,' katanya.

Johny Wangko, pekebun lain yang mencecap bisnis gaharu. Maret 2008, memasarkan 15 kg kamedangan-gubal gaharu kelas 3. Produktivitas gaharu Aquillaria malaccensis rata-rata 2 kg per pohon setinggi 4 m. Dengan harga Rp1,3-juta/kg , Johny Wangko mengantongi Rp20-juta. Padahal, 6 tahun silam ketika hendak mengebunkan gaharu, rekannya meragukan. 'Saya saja tak pernah panen,' kata karibnya itu yang menanam 60 pohon di Bogor dan Sukabumi, keduanya di Jawa Barat.

Di Bogor ia menanam 7 jenis gaharu seperti Aquillaria filaria dan A. cumingiana dari Seram, A. hirta (Batam), A. malaccensis (Kalimantan Selatan), dan A. crassna (Indocina). Selain di sana, Johny juga mengebunkan gaharu di Desa Serdang, Bangka Selatan, sebanyak 140 pohon. 'Yang di Sukabumi untuk tabungan saya, jadi dipanennya nanti saja kalau sudah tua,' kata pria 59 tahun itu.

Marak
Lima tahun terakhir memang banyak orang mengebunkan pohon penghasil gaharu. Di Kubangan, Riau, ada Rama yang mengebunkan 4.000 gaharu di lahan 4 ha. Nun di Dusun Hena, Flavo, Kecamatan Sentani Tengah, Papua, Doren Woku menanam 50 gaharu beringin Aquillaria filaria di halaman rumah. Selain di halaman rumah, ayah 3 anak itu juga menanam 100 pohon di kebun di Siklop, Sentani. Sekarang umur pohon 4 tahun dan siap disuntik cendawan.

Pekebun-pekebun lain tersebar di berbagai kota seperti Mataram, Sanggau, dan Bengkulu Utara. Mengapa mereka mengebunkan gaharu? Harga jual tinggi-mencapai Rp30-juta per kg-menjadi daya tarik utama. Siapa tak tergiur harga selangit itu? Itulah sebabnya banyak pemburu mencari gaharu di hutan. Akibatnya, populasi pohon penghasil gaharu di alam pun semakin menyusut. Beberapa spesies seperti Aquillaria malaccensis kini termasuk appendix II oleh Convention on International Trade of Endangered Species Wild Flora and Fauna (CITES).

Oleh karena itu, satu-satunya jalan untuk menyiasatinya adalah dengan budidaya . Itu bukanlah hal mudah. Maklum, selama ini tak ada yang memanen gaharu di kebun. Nah, Johny Wangko dan Adi Saptono termasuk pekebun pertama yang menikmati manisnya memanen gaharu.

Menurut Dr Erdy Santoso, periset gaharu di Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam, membudidayakan gaharu mempunyai banyak kelebihan ketimbang mengambil di alam.

Di alam, cendawan baru dapat masuk ke jaringan tanaman ketika ada 'pintu masuk', misalnya cabang patah diterjang angin. Masalahnya, menunggu cabang patah tak menentu. Bandingkan bila pekebun

membudidayakan gaharu. Kapan pun mau, pekebun dapat menyuntikkan cendawan ke pohon dewasa-minimal 5 tahun. Selain itu Departemen Kehutanan melalui Balai Konservasi Sumber Alam (BKSDA) juga membatasi jumlah penjualan gaharu alam di dalam negeri dan mancanegara.

Dari tahun ke tahun, kuota ekspor gaharu cenderung menurun. Pada 2000, kuota jenis A. filaria mencapai 200 ton dan A. malaccensis 225 ton. Pada 2005, kuota anjlok masing-masing menjadi 125 ton dan 50 ton. Ketika populasi menipis di hutan, sementara pasar terbentang luas, membudidayakan gaharu solusi terbaik. Apalagi tak mungkin mengandalkan pasokan gaharu dari hutan lantaran regulasi itu. Menurut Erdy penampilan gaharu alam dan budidaya relatif sama. Untuk mengawasi peraturan itu BKSDA rutin menyambangi kebun gaharu milik masyarakat.

Kuota
Menurut Ir Agus Djoko Ismanto, periset gaharu Pusat Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, pasar gaharu tak terbatas. Johny Wangko, eksportir juga mengatakan hal serupa. 'Importir Taiwan siap menampung berapa pun banyaknya,' katanya. Sayang, karena jumlah pohon masih sedikit, Johny tak sanggup memenuhi permintaan Taiwan.

Syaswirizal dari CV Aroma, eksportir gaharu sejak 1995, juga kelimpungan mencari pasokan gaharu untuk melayani total permintaan 140 ton per tahun. Ia hanya sanggup memasok 40 ton. Pasar yang menyerap gaharu adalah Singapura (75%), Timur Tengah (17%), dan Taiwan (5%). Selebihnya terserap pasar Hongkong, Jepang, dan Malaysia, 'kata Muhammad Faisal Salampessy, eksportir gaharu.

Di Arab Saudi, misalnya, gaharu menjadi kebutuhan rutin setiap rumahtangga. 'Sehabis membersihkan rumah, menyambut kedatangan tamu, atau pada perayaan-perayaan khusus, mereka pasti membakar gaharu sebagai pengharum,' kata Agus Djoko Ismanto. Negeri kaya minyak itu menghabiskan 2,5-miliar real atau setara US$667-juta setahun untuk pengadaan 500 ton gaharu. Itulah sebabnya banyak orang Indonesia yang umroh-ke Mekkah- menenteng 2-3 kg gaharu kelas kacangan untuk dijajakan di sana. Gubal gaharu laku 800-1.000 real setara Rp2-juta-Rp2,5-juta per kilogram.

Penjualan gaharu langsung juga marak ke Singapura dan Malaysia. 'Dalam sehari bisa keluar sampai 100 ton gaharu ke Singapura,' kata Johny. Hal itu juga berpengaruh terhadap pergerakan harga. Harga gaharu super, misalnya, semula Rp15- juta per kg, kini Rp30-juta. Gaharu super berwarna hitam pekat dan tenggelam bila dimasukkan dalam air. Itu lantaran tingginya permintaan, tapi kuota terbatas.

Jangankan gubal, sisa kerikan kayu gaharu saja laku Rp100.000 per kg. Bahkan suloan alias abu bekas kerikan terjual Rp25.000 per kg. Suloan dimanfaatkan untuk membuat minyak bermutu tinggi. Untuk membuat 100 ml parfum biasanya dibutuhkan 100 cc minyak mawar atau minyak melati. Dengan minyak gaharu cukup 5 cc saja, dan bisa bertahan sampai 6 hari. 'Makanya, semua parfum mahal pasti mengandung gaharu,' kata Erdy.

Harga minyak gaharu cukup tinggi berkisar US$150-US$200 per 10 cc. Malahan ampas hasil sulingan minyak pun bisa dimanfaatkan sebagai obat nyamuk. Di pasaran, ampas itu dihargai Rp8.000-Rp10.000 per kg. Sedangkan air bekas sulingan minyak sebagai pupuk. Dengan banyaknya nilai tambah dari gaharu, wajar jika harga gaharu semakin menjulang. Untuk itulah saatnya kini membudidayakan gaharu. (Lani Marliani/Peliput: Destika Cahyana)

Membaca atau mendengar nama pokok Sekentut sudah tentu agak melucukan ataupun mungkin juga meloyakan. Tetapi sememangnya itulah nama herba berkenaan. Namanya sekali gus memberi bayangan tentang sifat-sifatnya.

Pokok dengan nama saintifiknya Paederia foetida dari keluarga Rubiaceae itu mengeluarkan bau kurang menyenangkan apabila disentuh atau ditiup angin. Ia merupakan pokok menjalar dengan daun panjang melonjong. Selalunya ia memanjat dan melilit di pagar atau pokok lain.

Walaupun baunya kurang menyenangkan namun ramai yang meminati daunnya untuk dijadikan ramuan dalam masakan. Bagi masyarakat Peranakan Baba Melaka, daun sekentut dijadikan ramuan untuk nasi ulam selain daun mengkudu, kaduk, pagaga dan ulam raja.

Dalam perubatan tradisional, daun sekentut juga digunakan untuk menghilangkan bintik-bintik merah pada kulit bayi.Caranya ialah dengan menumbuk halus daun sekentut lalu diperah untuk mendapatkan airnya.Air perahan itu kemudian disapukan pada tempat yang dijangkiti gatal-gatal atau bintik merah berkenaan.

Selain itu, daun sekentut juga dipercayai boleh mengelakkan rambut cepat beruban walaupun pada usia muda.Selalunya daunnya dijemur sehingga kering dan kemudiannya dibakar sebelum direndam dengan air panas.Air rebusan atau air rendaman kemudian dilapkan di kepala dan dibiarkan kering.

Menurut Pegawai Laboratori Fitoubatan, Institut Biosains, Universiti Putra Malaysia (UPM), Tajuddin Abdul Manap, daun sekentut mujarab untuk membuang angin.
Selain itu, kata beliau, ia juga boleh membantu mengubati sakit perut dan bisa-bisa sendi.
Beberapa helai (sekurang-kurangnya lima helai) daun sekentut dibersihkan terlebih dahulu dan kemudiannya direbus.

“Apabila air rebusan sudah menggelegak selama beberapa minit, alihkan air tersebut ke bekas lain.Selepas ia menjadi suam atau sejuk, minum air rebusan berkenaan dua kali sehari atau mengikut keserasian.Untuk mereka yang kerap menghadapi masalah angin termasuk angin seluruh badan, kaedah itu boleh diamalkan.
DALAM perubatan dan rawatan tradisional, pelbagai jenis herba digunakan oleh ibu-ibu lepas bersalin untuk menyegarkan badan dan memulihkan kesihatan mereka.Herba-herba tersebut selalunya disediakan sama ada untuk diminum, disapu, dipupuk ataupun dijadikan ramuan air mandian, bersalai dan bertungku.

Bersalai ialah proses mengasapkan ibu-ibu lepas bersalin. Pada masa lalu, mereka berbaring pada para yang dipasang di atas unggun api berasap sama ada di dalam atau di luar rumah.Di sesetengah tempat, bersalai juga dipanggil bertungku.Tetapi memandangkan proses itu agak rumit, kebanyakan wanita kini lebih selesa bersalai di atas dapur atau periuk terpakai.Caranya ialah dengan memakai kain menyelubungi tubuh manakala satu dapur mengandungi bara membakar daun-daun herba di atasnya diletakkan di celah kaki.

Di samping menitikberatkan penjagaan pemakanan, pergerakan dan aktiviti harian ibu-ibu lepas bersalin begitu mengharapkan khasiat daripada pengambilan herba.Ini termasuklah untuk menyembuhkan luka-luka, mengubati sengal-sengal sendi dan otot, menghilangkan lemak perut dan mengekal serta mencantikkan bentuk badan.

Memang telah terbukti bahawa mereka yang mengamalkan perubatan, rawatan dan kaedah penjagaan kesihatan berasaskan herba selepas bersalin sembuh lebih awal.Hanya dalam tempoh tujuh hingga 14 hari selepas bersalin, mereka sudah boleh melakukan aktiviti harian dengan selesa dan bertenaga tanpa bimbang risiko bentan.

Satu lagi herba yang selalu digunakan oleh ibu-ibu lepas bersalin iaitu pokok SEMBUNG.Herba dengan nama saintifiknya Blumea balsamifera dari keluarga compositae ini turut dikenali sebagai SUBONG, TELINGA KERBAU dan CEPA.

Pegawai Laboratori Fitoubatan, Institut Biosains, Universiti Putra Malaysia (UPM), Tajuddin Abdul Manap memberitahu, daun sembung digunakan untuk mandian dan juga bersalai.Bagi kegunaan ramuan air mandian, daun-daun sembung direbus bersama-sama daun herba yang lain.Air rebusan itu lebih berkhasiat menyegarkan badan dan menjaga kesihatan sekiranya digunakan ketika masih panas atau suam.Bagi kegunaan bersalai, sebaik-baiknya daun-daun sembung dikeringkan terlebih dahulu sebelum dibakar.

Selain itu, tegas beliau, ibu-ibu lepas bersalin perlu memastikan tiada bunga pokok sembung digunakan dalam pembakaran ketika bersalai.Ini kerana asap daripada pembakaran bunga sembung yang melekat di seluruh badan akan menyebabkan kegatalan seluruh badan.Daun yang telah dilayurkan pada api dan disapu minyak kelapa boleh mengubati sakit perut dan membuang angin dengan menampalkannya dengan kain di perut.Bagi sakit demam, daun sembung perlu direbus dan airnya diminum perlahan-lahan dua kali sehari.Untuk luka dan bisul, daunnya ditumbuk dan ditampal di tempat luka mahupun di keliling bisul untuk menghentikan pengaliran darah ataupun memecahkan bisul.

Perubatan Tradisional
Antara manfaat dan risiko

Razak Hj.Lajis
Pusat Racun Negara, USM.

Masyarakat pastinya mengetahui bahawa tumbuh-tumbuhan telah digunakan untuk tujuan terapeutik sejak zaman dahulu lagi. Pengetahuan dan pengalaman mengenainya telah diperturunkan dari satu generasi ke satu generasi yang lain, sama ada melalui tulisan atau pun lisan. Sebagai contoh, Ebers Papyrus telah menemui preskripsi yang telah digunakan oleh bangsa Mesir yang dipercayai ditulis lebih kurang 1500 tahun sebelum Masehi.

Pada dasarnya tumbuh-tumbuhan dan beberapa keluaran alam semulajadi yang lain turut menjadi sumber utama dalam sistem perubatan tradisional ini. Selain daripada itu, tumbuh-tumbuhan yang terdiri daripada pelbagai jenis genera dan spesies ini juga menawarkan pelbagai bentuk bahan asas untuk kegunaan manusia seperti sumber makanan, tempat perlindungan dan pakaian. Memang tidak dapat disangkal lagi bahawa perhubungan antara manusia dan tumbuh-tumbuhan memang banyak memberi manfaat kepada manusia sejagat sekiranya digunakan dengan cara yang betul.

Keinginan generasi terdahulu untuk mengetahui dan mendalami manfaat dan khasiat dari tumbuh-tumbuhan semakin bertambah bersesuaian dengan peredaran masa. Ada juga diantaranya ditemui dengan cara tidak sengaja. Pengalaman mengajar mereka apakah jenis tumbuh-tumbuhan yang boleh dan tidak boleh dimakan. Perhubungan antara rupa-bentuk, warna atau bau sesuatu tumbuhan itu sering dikaitkan dengan jenis penyakit yang ingin diubati. Ia merupakan salah-satu cara yang penting dalam menentukan tumbuh-tumbuhan yang boleh digunakan untuk tujuan perubatan. Walaupun tidak semuanya berhasil, ada juga keadaan di mana pemerhatian sebegini berjaya memberikan hasil yang memuaskan. Kekurangan dari segi kemudahan dan pengetahuan sains generasi terdahulu membuatkan mereka lebih menumpukan kepada deria rasa, bau dan lihat untuk mengembangkan sistem perubatan tradisional ini. Oleh itu perkembangan sistem ini bergantung terutamanya kepada pemerhatian sistematik terhadap perubahan fizikal seseorang termasuk perubahan suhu, bau, denyutan nadi, bahan kumuhan dan rembesan serta tekanan perasaan. Semenjak itu, pengetahuan dan komitmen manusia terhadap penyakit dan ilmu perubatan semakin bertambah. Banyak antara pengalaman dan pengetahuan ini direkodkan sehingga menjadi bahan rujukan generasi yang seterusnya. Pencarian ini berterusan lalu menghasilkan terjemahan berbagai bentuk bahan rujukan dari Greek dan Sankrit ke dalam bahasa Arab dan sebagainya. Usaha ini terus berkembang dan mendapat perhatian dari berbagai peringkat sehingga terciptanya berbagai jenis ubat dan kaedah baru di dalam bidang perubatan.

Kegunaan herba memang telah lama menjadi amalan. Setiap bangsa yang terdiri daripada berbagai kelompok kaum mewarisi amalan yang tersendiri. Ini turut melibatkan pelbagai jenis amalan perubatan termasuk penggunaan jampi mentera, kekuatan rohaniah, pergantungan kepada mahkluk halus dan sebagainya. Ketika mengamalkan cara perubatan yang sedemikian, bahan-bahan herba seperti sirih-pinang, kemenyan, kayu gaharu dan sebagainya sering menjadi bahan utama perubatan.

Setiap kumpulan etnik atau kaum, memang banyak menggunakan tumbuh-tumbuhan herba sebagai ubat-ubatan. Pemilihan tumbuhan herba di dalam sesuatu cara pengubatan itu sering tidak bergantung kepada kandungan bahan aktif yang terdapat di dalam tumbuhan tersebut. Orang orang dahulu mungkin memperolehi pengetahuan berguna tentang khasiatnya ketika melihat kesan tumbuhan tersebut apabila dimakan oleh haiwan. Ini memberi panduan kepada mereka mengenai keupayaan tumbuhan tersebut untuk menyembuhkan sesuatu penyakit. Perkara ini sering menjadi bantahan terhadap penggunaan tumbuhan herba sebagai bahan ubat kerana ia didakwa tidak dapat memberi dos yang tepat apabila digunakan. Penggunaannya juga dikatakan tidak dapat memberikan kesan farmakologi seperti yang dikehendaki. Walau bagaimanapun, pengamal-pengamal perubatan tradisional yang menggunakan tumbuhan sebagai bahan ubat mempunyai alasan tersendiri apabila menggunakan tumbuhan tersebut. Ada di antara mereka berpendapat bahawa sebatian-sebatian yang dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan hampir menyerupai sebatian yang dihasilkan oleh tubuh manusia. Dengan itu tubuh manusia dapat bertindak balas terhadap sebatian tersebut dengan kesan yang minima. Para pengamal perubatan tradisional beranggapan bahawa ubat-ubatan moden kurang berkesan. Ini kerana badan manusia lambat menyesuaikan diri dengan bahan-bahan kimia di dalam ubat-ubatan tersebut.

FAKTA ATAU KEBETULAN?

Terdapat beberapa amalan dalam perubatan tradisional yang kelihatan tidak praktikal dan menimbulkan keraguan. Walau bagaimanapun beberapa kajian saintifik yang pernah dijalankan dapat menjelaskan mengapa perkara tersebut diamalkan oleh kebanyakan pengamal perubatan tradisional. Sebagai contoh, seorang pengamal perubatan tradisional mengatakan bahawa sesuatu tumbuhan yang ingin dijadikan ubat itu hendaklah diambil atau dipetik pada masa-masa yang tertentu supaya ianya lebih berkesan. Apakah rasional disebalik arahan itu? Hasil daripada kajian yang pernah dilakukan mendapati bahawa perubahan kandungan sesuatu bahan aktif di dalam tumbuhan boleh berlaku dengan cepat iaitu di antara 1 hingga 3 jam sahaja. Di dalam Papaver somniferum misalnya, kandungan alkaloidnya berkurangan dengan banyaknya di waktu siang hari. Pengamal perubatan tradisional mungkin mengetahui hal ini melalui pengalaman dan pengetahuan yang ditinggalkan sejak beberapa generasi yang lalu. Mereka juga memberi tumpuan yang khusus kepada perubahan musim kerana mempercayai bahawa bahan aktif sesuatu tumbuhan itu bukan sahaja berubah mengikut musim tetapi mengikut keadaan tanah dan iklim sekeliling. Umur dan kematangan tumbuh-tumbuhan tersebut juga turut diambil kira. Faktor-faktor ini boleh menentukan bukan sahaja jumlah kandungan bahan aktif tetapi juga kandungan relatif setiap bahan tersebut. Sebagai contoh, kandungan glikosida di dalam Datura lanata didapati mencapai tahap tertinggi pada tahun kedua pertumbuhannya. Kini faktor-faktor tersebut bukannya rahsia lagi. Bagi tujuan kormersial faktor-faktor seperti iklim, kesesuaian tanah, tahap kematangan dan masa amat mustahak bagi memastikan mutu dan nilai kandungan sesuatu bahan aktif itu terjamin.

Bahan-bahan aktif yang terdapat di dalam tumbuh-tumbuhan juga bergantung kepada bahagian digunakan. Dalam sesetengah keadaan, daun-daun muda dikatakan mempunyai kandungan bahan aktif yang lebih tinggi daripada daun tua. Misalnya, daun muda Carica papaya mengandungi banyak karpain, sejenis alkaloid dari kumpulan piridin. Transformasi bahan-bahan tersebut berlaku melalui proses biosintesis apabila tumbuhan ini meningkat tua. Ini akan mengurangkan jumlah kandungan beberapa bahan aktif tumbuhan berkenaan. Di dalam satu laporan saintifik yang lain, pokok Datura stramonium yang muda dilaporkan mengandungi kandungan hiosin-hiosamin yang tinggi iaitu pada nisbah 4:5. Kandungan ini didapati menurun kepada nisbah 3:10 di dalam pokok yang matang.

Terdapat juga beberapa amalan perubatan tradisional yang melibatkan sediaan herba menggunakan daun-daun Carica papaya yang telah tua. Rasionalnya, sediaan herba dengan menggunakan daun yang tua ini lebih berkesan bagi tujuan rawatan penyakit yang berkaitan. Kajian ada menunjukkan daun yang tua mengandungi jumlah kumpulan fenolik yang tinggi berbanding dengan daun yang muda. Kelebihan kandungan kumpulan ini mungkin menyebabkan sediaan tersebut menjadi lebih berkesan daripada sediaan daun yang muda. Beberapa contoh yang dinyatakan menunjukkan bahawa beberapa amalan dan praktis di dalam perubatan tradisional masih boleh dijelaskan oleh bukti-bukti saintifik. Banyak kajian yang dijalankan berjaya memberi pengesahan terhadap keberkesanan beberapa terapi sediaan-sediaan herba ini. Penemuan reserpin sebagai agen anti hipertensif dalam Rauwolfia vomitoria dan vinblastin serta vinkristin dari Cantharanthus roseous sebagai agen anti kanser adalah beberapa contoh yang baik.



Sirih Pinang banyak digunakan di dalam perubatan tradisional. Kebanyakannya digunakan secara luaran. Tuk Dukun adalah orang yang berperanan dalam penggunaan sirih pinang dalam konsep perubatan ini berserta jampi dan mentera.

Selain untuk perubatan secara tradisional, boleh juga digunakan sebagai petua. Dalam kehidupan seharian ia memainkan peranan penting dan membantu memudahcara serta memberikan kelancaran kerja-kerja dirumah.



Barah Rahim - Gaulkan sebati gambir, getah keladi gatal, air asahan akar pokok melur susun dan akar pokok melur biasa, buih gumpalan pokok pengaga besi dan pengaga biasa dan air asahan kemenyan putih. Lumurkan campuran tersebut ke rahim memalui lubang faraj.

Bengkak Gusi - Campurkan gambir dan ibu kunyit hidup serta didihkan. Air rebusan yang telah suam boleh buat berkumur. Lakukan tiga kali sehari, bengkak akan pulih dengan segera.

Kurap - Campurkan satu camca gambir dengan empat camca pati santan tua dan sapukan pada kurap, untuk beberapa hari berturut-turut. Penyakit itu akan sembuh.



Gatal Keladi - Untuk mengelakkan gatal keladi, masukkan beberapa kacipan pinang ke dalam rebusan atau masakan.

Gigi Kuat - Mengunyah secebis kacipan pinang akan menambah kuat lagi gigi, selain dari amalan mengosoknya sebelum masuk tidur.

Jeragat - Buah pinang masak dikupas kulitnya dan dikacip isinya. Sapukan kacipan pinang tersebut pada kulit muka yang bertompok-tompok hitam. Lakukan dua kali sehari sehingga betul-betul pulih.

Karat Gigi - Sebiji pinang tua dikeringkan dan kacip halus. Goreng sangan (tanpa minyak) hingga hangus. Gunakan serbuk pinang tersebut untuk menggosok gigi dengan jari telunjuk semasa menggosok, hasilnya karat akan hilang dan gigi akan bertambah putih.

Kembung dan Senak Perut - Pinang muda ditumbuk halus dicampurkan dengan hati abu, arang dari puntung kayu dan cucur atap dan bedakkan pada perut.

Kurus Badan - Buah pinang dihiris tipis dan jemur hingga kering. Tumbuk lumat menjadi serbuk. Rendamkan semalaman setengah sudu teh kedalam air panas dan minum keesokan harinya dan petang bersama hampasnya. Selama dua minggu badan akan menjadi kurus dan langsing.

Mabuk - Pinang muda dikunyah bagi menghilangkan rasa mual dan mengelakkan muntah.

Minda - Amalan mengunyah secebis pinang juga boleh menguatkan daya fikir dan kosentrasi minda seseorang.

Penyakit Kuning - Ambil tujuh biji buah pinang masak yang telah luruh dari pohannya dan kupas kulit. Kacipkan isinya nipis-nipis dan jemurkan hingga kering. Gorangkan kacipan tersebut dengan minyak masak hingga kehitaman dan tumbuk hingga halus seperti serbuk kopi. Ambil satu sudu teh dan campurkan ke dalam air pansa, minum dua kali sehari hingga sembuh.

Sawan - Daun pandan yang kering dipohonnya, bakar dan ambil abunya serta campurkan dengan air pinang. Sapukan keseluruh badan sebagai bedak.

Zahir Batin - Telur ayam tiga biji ambil kuningnya, lada sulah tujuh biji, bawang merah sebiji, bawang putih seulas, mayang pinang sedikit, gaharu dikikiskan sedikit, digiling halus dan dicampurkan ramuan tersebut dengan kuning telur ke dalam mangkuk putih yang telah dituliskan rajah ini ||di dalamnya sebelum diminum. Memperbanyakkan air mani dan menguatkan alat kelamin lelaki.

- Ambil pucuk dan buah manjakani, hati pinang muda, ditumbuk lumat-lumat dan gaulkan dengan minyak lenga (minyak bijan) dan kukuskan. Ramuan tersebut hendaklah dimakan ketika tengah malam, ia mengurangkan air pada alat kelamin wanita, nescaya bertambah nikmat.



Pacat Lintah - Bawalah sedikit tembakau apabila saudara ke dalam hutan atau sawah. Sekiranya anda digigit pacat atau lintah ambil sedikit tembakau dan celupkan kedalam air, serta perah dan titikkan airnya ke atas gigitan pacat atau lintah yang melekat itu. Untuk beberapa ketika pacat atau lintah akan tanggal dengan sendirinya dari kulit.

Tahan Darah - Lembabkan segumpal tembakau ke dalam air bersih, dan tepekkan ke atas luka yang sederhana serta balutkan dengan kain bersih. Biarkan dan jangan gerakkan bahagian yang mengalami luka. Darah akan terhenti dengan sendirinya.


Sirih Pinang banyak digunakan di dalam perubatan tradisional. Kebanyakannya digunakan secara luaran. Tuk Dukun adalah orang yang berperanan dalam penggunaan sirih pinang dalam konsep perubatan ini berserta jampi dan mentera.

Selain untuk perubatan secara tradisional, boleh juga digunakan sebagai petua. Dalam kehidupan seharian ia memainkan peranan penting dan membantu memudahcara serta memberikan kelancaran kerja-kerja dirumah.



Bingung - Minum air rebusan limau nipis dan bunga cengkih setiap pagi.

Gigi Lubang - Giling halus bunga cengkih, balutkan dengan kapas dan sumbatkan ke dalam gigi yang lubang atau titiskan minyak bunga cengkih sahaja, kesakitan akan reda.

Masalah Haid - Rebuskan sepuluh kuntum bunga cengkih, lima biji limau purut dan sepotong nanas batu. Amalkan minum air rebusan ini, suku gelas sebanyak dua kali sehari. Kedatangan haid akan teratur, hentikan setelah darah haid berhenti.

- Rebuskan 3 liter air, tiga biji limau purut, 11 kuntum bunga cengkih dan tawas sebesar jari telunjuk hingga mendidih. Minum airnya setelah dingin ketika tiba masa haid.

- Giling lumat sebuku ibu kunyit, ketumbar, buah pala, jintan hitam, bunga cengkih, kiambang dan daun seri gading. Rebuskan ramuan tersebut sampai mendidih. Tapiskan air rebusan tersebut sebelum meminumnya. Amalkan dua atau tiga kali seminggu.

Medu/Gastrik - Amalkan minum air rebusan yang dicampur dengan bunga cengkih.

Menguatkan Hati - Amalkan minum susu lembu asli yang telah dimasak dengan campuran bunga cengkih dan madu lebah asli.

Mual dan Pening - Kemam atau hisap bunga cengkih dan mamah sedikit kemenyan putih.

Muntah-muntah - Rebuskan segelas air dengan beberapa kuntum bunga cengkih dan minum airnya ketika suam tanpa gula.

Nafas - Ambil sekuntum bunga cengkih hidup atau yang telah kering dan kunyah, nafas anda akan berbau harum.

- Tumbuk lumat sepuluh kuntum bunga cengkeh dan tiga ulas bawang putih.
kemudian gosokkan kepada gigi dan berkumur hingga bersih. lakukannya tigahari sekali.

Peti Sejuk - Untuk menghilangkan bau yang kurang enak, masukkan segelas kecil bunga cengkih kedalamnya selain daripada seketul arang kayu.

Radang Hati - Minum susu kambing yang dicampur dengan bunga cengkih dan madu asli. Susu tersebut hendaklah dipanaskan setiap pagi dan petang.

Sakit Gigi - Giling halus beberapa kuntum bunga cengkih, bunga lawang, asam gelugur, halia dan lada. Sumbatkan pepesan tersebut ke dalam gigi yang lubang. Keredaan sakit gigi akan beransur pulih.

Selsema - Rebuskan jus halia, bunga cengkih, kulit kayu manis dan lada sulah dengan sukatan sama banyak (satu sudu besar) kedalah 1liter air. Minum air rebusan tersebut ketika masih suam.

Sembelit - Buah manjakani, buah pala, bunga lawang dan bunga cengkih digiling halus kesemuanya. Bahagikan kepada tiga bahagian sama banyak. Minum sebanyak tiga pagi bersama air suam yang dicampurkan dengan madu dan telur ayam.

Semut - Masukkan beberapa kuntum bunga cengkih ke dalam bekas berisi gula bagi mengelakkan semut. Semut akan hilang dan gula berbau harum.

Zahir Batin - Masakkan bunga cengkih dengan minyak zaitun dan biarkan sejuk. Sapu dan urutkan minyak tersebut pada alat kelamin lelaki beberapa ketika sebelum bersetubuh. Hasilnya kelazatan yang tidak terhingga serta mempercepatkan inzal wanita.

- Buah pala, bunga cengkih dan daun kertau ditumbuk lumat. Sapukan pada alat kelamin lelaki sebelum bersetubuh, ia menjadi bertambah kuat.



Sirih Pinang banyak digunakan di dalam perubatan tradisional. Kebanyakannya digunakan secara luaran. Tuk Dukun adalah orang yang berperanan dalam penggunaan sirih pinang dalam konsep perubatan ini berserta jampi dan mentera.

Selain untuk perubatan secara tradisional, boleh juga digunakan sebagai petua. Dalam kehidupan seharian ia memainkan peranan penting dan membantu memudahcara serta memberikan kelancaran kerja-kerja dirumah.



Batuk Selsema - Sapukan sedikit kapur sirih yang dicampurkan dengan minyak kelapa, ke atas leher bahagian kerongkong dan juga batang hidung semasa selsema. Cara ini akan menambahkan keredaan, terutamanya untuk anak kecil.

Bengkak Gusi - Rebuskan lima helai daun jarak dengan semangkuk air bersih serta masukkan sesudu besar air kapur sirih hingga mendidih. Minum airnya apabila air telah dingin, sehingga hilang bengkak.

Bisul - Sapukan kapur sirih ke atas bisul yang tumbuh dibahagian tubuh. Amalkan setiap hari sehingga sembuh.

Bulu Ketiak - Sapukan kapur sirih di ketiak yang berbulu dan biarkan sehingga kering. Bulu ketiak akan menjadi mudah untuk dicabut walau dengan menggunakan tangan sahaja dan juga melambatkan proses pertumbuhannya.

Buntut Kawah - Lumurkan kapur sirih di buntut kawah atau periuk sebelum digunakan untuk memasak, terutama ketika menggunakan kayu api sebagai bahan bakar. Ia akan memudahkan kerja-kerja pembersihan selepas digunakan.

Cirit Birit - Beberapa helai daun jambu batu muda ramas bersama sedikit kapur sirih hingga lumat dan sapukan pada perut.

Dakwat - Sekiranya baju anda terkena dakwat pen, ambil sedikit kapur sirih, sedikit garam halus serta cuka, lecekkan ke atasnya, beruskan perlahan-lahan dan bilas dengan air bersih, buat beberapa kali hingga kesan dakwat tersebut hilang, ia menjadikan proses pembersihan lebih mudah.

Getah Pisang - Jika tangan anda terkena getah pisang, sapukan kapur sirih ke atasnya dan biarkan beberapa ketika sebelum dibilas dengan air bersih.

Gigitan Serangga - Campurkan sedikit kapur sirih dengan parutan ibu kunyit dan air, buatkan seperti krim. Tepekkan pepesan ditempat yang digigit serangga dan biarkan kering. Kesakitan akan reda dan menghilangkan bengkak.

Masalah Haid - Amalkan minum air teh dengan dicampurkan sedikit kapur sirih. Pusingan haid akan teratur.

Hanyir Ikan - Ambil sedikit kapur sirih dan larutkan ke dalam mangkuk yang berisi air, rendamkan ikan selama sepuluh atau limabelas minit sebelum dibilas bersih. Bau hanyir ikan akan hilang.

Ketiak Hitam - Air kapur sirih dan limau nipis dicampurkan serta gosokkan pada ketiak selepas mandi. Amalkan selama tujuh hari, ketiak tidak berbau dan kehitaman akan pudar.

Kurap - Asah ibu kunyit di buntut pasu dan campurkan sedikit kapur sirih. Sapukan air asahan pada kurap, lakukan beberapa hari hingga sembuh.

Kutil - Untuk menghilangkan kutil atau ketuat, ambil kapur, sedikit belerang dan air limau nipis buat kerim. Kikis sedikit kutil serta tepekkan ke atas kutil buat beberapa hari. Kutil akan tanggal dengan sendiri.

Kedut Rambut - Satu camca kapur sirih, satu camca kecil air limau nipis dan 20 titik minyak kayu putih atau segelas minyak kelapa hijau serta gaulkan. Sapukan adunan tersebut ke atas perut yang mengalami pecah-pecah selepas bersalin selama dua minggu berturut-turut.

Pancing Cicak - Untuk membunuh cicak yang berkeliaran di dinding dan siling rumah. Gentelkan kapur sirih seperti biji guli yang kecil, cacakkan di hujung lidi yang panjang dan agak keras serta hulurkan perlahan-lahan ke arah hadapan cicak. Apabila umpan telah disambar biarkan beberapa ketika, cicak akan jatuh dan mati.

Perut Buncit - Gilingkan kapur sirih bersama daun jambu batu. Sapukan keperut setiap hari sehingga perut menjadi kempis.

Perut Gendut - Rendamkan kapur sirih ke dalam air yang telah dimasak dan kacau sehingga sebati. Ambil secawan air mendapan tersebut dan campurkan dengan air perahan sebiji limau nipis, amalkan minum waktu pagi selepas bangun dari tidur selama dua minggu berturut-turut. Gendut akan menjadi kempis.

Perut Lembu - Untuk memutihkan perut lembu, rendam dan gaulkannya dengan bancuhan kapur sirih berserta rincikan daun pisang atau daun lalang. Lakukan beberapa ketika sebelum dibilas dengan air bersih.

Selsema - Sapukan kapur sirih sebesar ibu jari tangan di atas limau nipis yang telah dibelah dua dan titiskan sedikit minyak kayu putih lalu dipanggangkan seketika. Perahkan adunan tersebut dengan menggunakan penyaring sebelum diminum.

Sengal Sendi - Daun kecubung dan kapur sirih digiling lumat. Pepeskan tempat bahagian anggota yang bengkak atau sendi yang sakit.

Tapal Perut - Campurkan kapur sirih, air limau nipis dan minyak urat (minyak digunakan untuk mengurut atau khas untuk wanita bersalin). Lumurkan sekeliling perut dan ikatkan bengkung selama 44 hari. Perut akan menjadi kecut.

Ulu Hati - Ambil limau nipis sebiji dan bacakan surah al-kauthar tiga atau tujuh kali dan belah limau itu serta sapukan kapur sirih pada keratannya. Sapukan adunan itu pada ulu hati dibahagian tengah dada.

Zahir Batin - Kunyit, kapur sirih, opium sebesar kacang hijau, pati santan kelapa, masukkan ke dalam mangkuk dan gaulkan sebati dan minum tiga pagi. Memperbanyakkan air mani dan menguatkan alat kelamin lelaki.

- Tiga buku kunyit, dihiris menjadi lima bahagian. Sebuku kunyit yang tidak dihiris dibubuhkan kapur sirih dan bacakan doa seperti berikut;||dengan tidak bernafas, dimakan selama tiga hari berturut-turut. Selama memakan ubat tersebut jangan bersetubuh dengan lelaki. Menyempitkan alat kelamin wanita dan menjadi lebih nikmat.


Sirih Pinang banyak digunakan di dalam perubatan tradisional. Kebanyakannya digunakan secara luaran. Tuk Dukun adalah orang yang berperanan dalam penggunaan sirih pinang dalam konsep perubatan ini berserta jampi dan mentera.

Selain untuk perubatan secara tradisional, boleh juga digunakan sebagai petua. Dalam kehidupan seharian ia memainkan peranan penting dan membantu memudahcara serta memberikan kelancaran kerja-kerja dirumah.



Ari-ari Pedih - Ambil sirih bertemu urat, sebiji bauh pala dibenamkan ke dalam abu panas, sebiji pinang yang telah dibelah tiga bahagian serta disapu dengan kapur dan makan pada sebelah pagi, tengahari dan petang. Amalkan selama tiga hari berturut-turut.

Asma - Tujuh helai daun sirih ditumbuk lumat bersama satu sudu teh lada putih dan campurkan minyak kayu putih secukupnya agar menjadi pepesan. Sapukan pada dada pesakit serta leher, amalan ini akan menghilangkan penyakit asma.

- Tujuh helai sirih bertemu urat, tujuh helai daun lalang muda dan seulas lengkuas sebesar ibu jari kaki. Rebuskan dengan satu liter air hingga mendidih sepenuhnya. Minum setengah gelas air rebusan dengan mencampurkan sesudu makan madu lebah serta sesudu teh air limau nipis, sebelum tidur.

Barah - Tiga helai daun sirih bertemu urat dihancurkan lumat berserta kapur sirih sebesar ibu jari kaki dan sesudu makan madu lebah untuk menjadi pepesan. Sapukan tiga kali sehari dibahagian yang sakit.

Batuk Lelah - Daun sirih dilayur dan dituam ke dada pesakit. Air daun sirih diguna untuk minuman kepada pesakit.

Bau Badan - Sapukan adunan tiga helai daun sirih dan sedikit tawas yang telah diramas sama, ke atas badan dan ketiak semasa mandi. Biarkan beberapa ketika dan bilas dengan air bersih.

Bau Mayat - Untuk menghilangkan bau mayat yang melekat pada tangan atau baju setelah menyelesaikan kerja-kerja mandi mayat, ambil beberapa helai daun sirih, ramaskan dan rendamkan bersama baju beberapa ketika sebelum dibilas dengan air bersih.

Bayi Selsema - Beberapa tangkai daun sirih tekan dengan jari hingga mengeluarkan lendirnya, kemudian sapukan pada batang hidung bayi. Cara ini akan melegakan selsema dan pernafasan menjadi mudah.

Berak Darah - Akar korma, gambir dan jintan putih dimakan dengan sirih pinang

Demam - Tujuh helai daun sirih, kemenyan sebesar ibu jari dan tiga ulas bawang merah. Giling halus dan tampalkan di dahi. Lakukan dua kali sehari, cara ini bagi menghilangkan demam dan sakit kepala selepas bersalin.

Demam Panas - Tiga helai daun sirih diramas ke dalam semangkuh air bersih bersama buah pinang muda yang telah dipecah-pecahkan dan jaramkan pada kepala, lakukan beberapa kali sehingga panas badan berkurangan.

Gatal Vagina - Tujuh helai daun sirih direbus dengan dua gelas air, campurkan sedikit asam jawa hingga mendidih. Setelah air menjadi suam bolehlah membasuhnya. Lakukan setiap hari hingga sembuh, terutama untuk ibu-ibu yang baru lepas bersalin.

Gegata - Layurkan daun sirih di atas bara api dan sapukan pada badan yang ditumbuhi gegata. Rasa miang dan gatal akan hilang dengan segera.

Hidung Berdarah - Daun sirih digulung sebesar jari kelingking serta diramas sedikit dibahagian hujungnya untuk mengeluarkan bau dan dimasukkan kehidung yang berdarah. Baringkan pesakit dengan keadaan kepala meninggi.

Kencing - Sekiranya kencing berasa sakit, daun pepesan, sirih bertemu urat, daun pulasari dan bawang merah sebiji dan digiling lumat serta sapukan pada ari-ari dan bahagian pinggang.

Keputihan - Mandi dengan air suam rebusan daun sirih selama tujuh hari untuk membersihkan vagina, rasa gatal dan keputihan akan hilang. Amalan memakan daun sirih setiap hari juga boleh mengelakkan dari masalah keputihan.

- Ambil cendana, telur ayam hitam sebiji dan sehelai sirih. Asahkan cendana dengan sirih dan minumkan dengan kuning telur ayam selama tiga pagi.

Kutu Babi - Petik daun sirih bersama tangkainya. dan titiskan getah sirih ke atas kutu babi yang melekat pada kulit tubuh. ianya akan menjadi senang untuk dicabut.

Lompangan (ulcer) - Tempelan (paste) dari ramuan sirih pinang ditepekkan pada luka untuk menyembuhkan luka dengan cepat pada bibir mulut.

Muntah - Bawang merah, jintan hitam, makan dengan sirih pinang dan semburkan sepahnya dileher dan dadanya

Payu Dara - Untuk menegangkan lagi payu dara, layurkan daun sirih yang telah disapukan dengan minyak zaitun di atas api yang sederhana, atau menggunakan lilin. Apabila daun telah terasa suam dan agak layu, lalu tekapkannya ke atas kedua-dua payu dara dan biarkan seketika. Lakukan dua atau tiga kali seminggu.

Pedih Perut - Lada sulah tujuh butir dan bacakan surah al-Ikhlas tiga kali serta makan dengan sirih pinang serta semburkan sepahnya pada ulu hati.

Penyakit Kelamin - Sepah sirih dihasilkan samada secara kunyahan atau ditumbuk lumat dan disapukan pada bahagian yang sakit.

- Giling lumat daun sirih, sedikit gula merah dan sedikit garam rebuskan hingga sebati, minum airnya sebanyak tiga kali sehari hingga sembuh.

Ruam Peluh - Rebuskan beberapa helai daun sirih dan tapiskan airnya. Sapukan air rebusan ke atas ruam dua kali sehari selama tiga hari berturut-turut.

Sakit Gigi - Kunyah sepiak sirih hingga lumat pada gigi yang sakit. Untuk beberapa ketika sakit gigi akan berkurangan.

Sakit Hati - Bawang putih sepuluh ulas, garam jantan sebuku, sedikit jemuju dan sehelai daun sirih bertemu urat. Tumbuk lumat ramuan tersebut dan bubuhkan air panas sebelum diminum. Amalkan selama tiga pagi, dan ambil segengam garam serta goreng sangan (goreng tanpa minyak), bungkuskan ke dalam kain bersih serta tuamkan kebahagian hati di atas dada.

Sakit Jantung - Untuk meredakan sakit jantung, renekkan tiga helai daun sirih bertemu urat berserta lada ekor dan minum airnya ketika masih suam. Lakukan selama tujuh hari berturut-turut diwaktu pagi.

Sakit Kepala - Daun sirih diramas kedalam air sejuk serta dimasukkan seketul garam jantan untuk di buat jaram (disapu atau dititik sehingga membasahi kulit kepala).

Sakit Mata - Ramaskan beberapa helai daun sirih muda dan masukkan kedalam air serta didihkan seketika, tapiskan dengan kain bersih ke dalam mangkuk dan biarkan hingga pesam-pesam kuku. Rendamkan mata yang sakit serta kelip-kelipkannya. Buat berulang kali sehingga sembuh.

Zahir Batin - Terung perak, bunga lawang, kulit kayu manis, kulit delima, air bawang merah, halia padi, lada sulah tujuh biji, sirih bertemu urat, minyak lenga (minyak bijan) dan digiling lumat-lumat serta disimpan dalam bekas bertutup. Apabila hendak bersetubuh maka sapukan pada alat kelamin lelaki, maka nikmat untuk perempuan.

- Temu hitam dihiris dan dijemur kering, akar legundi, akar maja digiling halus dijadikan tepung maka makan dengan sirih pinang selama tiga hari berturut-turut. Memperbanyakkan air mani dan meningkatkan kenikmatan bersetubuh.

- Sirih bertemu urat tujuh helai, makan tujuh pagi. Jangan setubuh dengan perempuan selama memakannya. Sirih tersebut hendaklah dituliskan rajah seperti berikut; | |. Menguatkan alat kelamin lelaki ketika bersetubuh.

- Akar telang putih dan akar jeruju makan dengan sirih pinang. Amalkan untuk beberapa hari. Membesar dan menguatkan alat kelamin lelaki.

- Akar rembega dimakan dengan sirih pinang, perahkan ludahnya kedalam lubang alat kelamin lelaki. Ia menjadi bertambah kuat dan besar.

No comments:

Post a Comment