Thursday, March 4, 2010

SYUHADA' BOSNIA

ABU ABDULLAH ASH-SHARQI
Abu Abdullah ash-Sharqi, syahid di pegunungan Vlasic, Bosnia, pada hari Jumat pagi
setelah malam Lailatul Qadr, tanggal 25 Ramadhan, 1995.
Ia mempunyai seorang saudara laki-laki yang syahid di Afghanistan. Abu Abdullah datang
ke Bosnia pada tahun 1994. Ikut ambil bagian dalam operasi untuk merebut gunung tertinggi
di Bosnia, pegunungan Vlasic, pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Selama sembilan jam ia berjalan bersama para mujahidin lainnya menempuh jalan yang
ditutupi salju tebal dalam keadaan berpuasa. Para mujahidin menawarkannya makanan dan
ia mengambilnya, hanya untuk dimasukkan ke dalam sakunya. Hal ini ia lakukan agar tidak
ada yang mengetahui bahwa ia sebenarnya sedang berpuasa, karena ia kuatir Amir
(komandan) akan menyuruhnya berbuka. Banyak mujahidin yang hadir pada malam itu
meyakini bahwa malam itu adalah malam Lailatul Qadr.
Malam itu Abu Abdullah bermimpi melihat dirinya syahid akibat sebuah peluru di
tenggorokannya setelah ia menewaskan dua tentara Serbia. Dalam operasi keesokan
harinya, mujahidin memperoleh kemenangan dan berpikir semua bunker musuh telah
direbut. Tiba-tiba mereka menemukan sebuah bunker musuh yang selama ini menembaki
mereka. Saat mereka mendekati bunker tersebut, para mujahidin menemukan dua orang
Serbia tergeletak mati di lantai.
Di samping mereka terbaring Abu-Abdullah ash-Sharqi, dalam keadaan syahid dengan satu
buah peluru menembus tenggorokannya. Saat itu Abu Abdullah mengenakan sorban yang ia
lilitkan pada lehernya. Rupanya peluru tersebut menembus sorban dan leher Abu Abdullah,
dan membawa kain sorban di bagian depan hingga menembus leher Abu Abdullah, namun
jenazah Abu Abdullah tidak berdarah sama sekali.
Abu Abdullah adalah satu-satunya mujahidin yang syahid dalam operasi tersebut.

ABU ALI AL-KUWAITI
Abu Ali, dari Kuwait. Syahid dalam operasi melawan Kroasia di Travnik, Bosnia, pada
tahun 1993.
Seorang letnan satu pada Angkatan Udara Kuwait, namun ia adalah seorang yang berakhlak
baik dan sering melakukan dakwah. Ia dicintai oleh para mujahidin Arab dan Bosnia. Suatu
hari ia ditangkap oleh tentara Kroasia bersama Abu Sahar al-Ha’illi (juga telah syahid) di
Travnik, namun ia tetap bersabar dalam penyiksaan. Salah satu mujahidin yang ditangkap
bersamanya menyarankan bahwa jika ia menangis atau menunjukkan kesakitan, maka para
penyiksa akan mengakhiri siksaannya. Abu Ali menjawab,
"Tidak, Insya Allah saya tidak akan menangis."
Saat ia tertangkap oleh musuh, Angkatan Udara Kuwait memecatnya. Saat Abu Ali
mendengar berita ini, ia hanya mengucapkan,
"Alhamdulillah".
Beberapa bulan kemudian, ia dibebaskan dalam pertukaran tawanan dan kemudian ia ikut
dalam sebuah operasi melawan tentara Kroasia. Saat itu ia melintasi sebuah tanah yang
ditanami ranjau, dimana salah satu ranjau meledak hingga menghancurkan kakinya, hingga
Abu Ali syahid sambil berteriak, "Allahu Akbar, Allahu Akbar!"
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
19
ABU BAKR AL-LIBY
Abu Bakr Al-Liby, dari Libya. Syahid pada tahun 1995.
Seorang mujahid menuturkan :
”Seorang saudara yang dicintai oleh para mujahidin, ia bertugas dengan ikhlas tanpa
ganjalan di hatinya. Suatu hari ia melakukan tugas jaga. Allah mentakdirkan, pada saat itu
sebuah roket musuh menghantam tanah di sampingnya dan meledak. Beberapa serpihan
roket tersebut menembus lehernya dan ia syahid sekitar sepuluh atau lima belas menit
kemudian. Para mujahidin kemudian menguburkannya. Namun pada saat itu mereka tidak
mengetahui arah kiblat, sehingga mereka menguburkan Abu Bakr ke arah yang salah.
Setelah berlalu satu bulan, syeikh kami berkata,’Kita harus menggali kuburnya dan
menguburkannya ke arah yang benar.’
Kemudian kami menggali kuburannya kembali. Tanah di Bosnia keadaannya sama dengan
keadaan tanah di Inggris, bahkan lebih becek. Saat kami mendapatkan jenazahnya, kami
dapati jenazahnya masih utuh, tidak membusuk, tidak mengeluarkan bau dan bahkan darah
masih mengalir dari luka yang ada di lehernya.
Ini adalah sebuah hal yang mengherankan karena saya sudah pernah melihat mayat-mayat
orang-orang Serbia, yang baru satu jam mati sudah mengeluarkan bau hingga kami
menjauhinya. Setelah satu hari mayat-mayat itu berubah warna menjadi hitam. Seorang
kulit putih berubah menjadi hitam! Seminggu kemudian bau busuknya semakin keras … itu
keadaan mayat-mayat yang berada di atas tanah, sedangkan saudaraku ini berada dalam
tanah selama satu bulan dan jenazahnya tetap utuh.”
“Barangsiapa

“Barangsiapa yang mati dalam keadaan ribath di jalan Allah, maka akan dialirkan
kepadanya amal-amal shalehnya yang dulu ia kerjakan, dan dialirkan pula rezeki
kepadanya, dan diamankan dari pertanyaan kubur, serta akan dibangkitkan Allah
pada hari kiamat dalam keadaan aman selamat dari ketakutan yang amat dahsyat.”
(Hadits Riwayat Ibnu Majah dan Thabrani)
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
20
ABU HAMMAM AN-NAJDI
Abu Hammam An-Najdi, berasal dari Saudi Arabia. Komandan Base Camp ‘Lion’s Den’
(Sarang Singa) di garis depan. Syahid di Zepce, 14 Desember 1995 dalam penyerangan
oleh militer Kroasia ketika gencatan senjata, saat dalam perjalanan dari markas
mujahidin di Zenica menuju Camp Lion's Den di Zavidovic. Berumur 24 tahun. Kisah
dari orang pertama.
Abu Hammam adalah seorang lulusan universitas di Saudi Arabia, seorang yang terpelajar
dan mampu berbahasa Inggris dengan baik. Ia masuk ke Bosnia pada musim panas 1994
bersama Abu Ziyaad An-Najdi (semoga Allah meridhainya). Ia bergaul dengan baik dengan
semua mujahid yang ada, membuat setiap mujahidin merasa dihargai, sehingga tidak lama
kemudian ia diangkat menjadi Amir (komandan) base camp yang berada di garis depan.
Ia bekerja sangat keras untuk melayani saudara-saudaranya di jalan Allah dan berusaha
untuk memudahkan segala hal bagi mereka. Jika para mujahid bertemu dengannya, mereka
tidak melihat sosok seorang komandan atau amir, namun seorang teman yang enak diajak
berbicara dan berbagi, bahkan tentang masalah sehari-hari sekalipun. Inilah sifatnya yang
membuatnya dicintai para mujahidin. Ialah komandan yang memerintahkan misi rescue
untuk mencari Abu Mujahid Al-Brittani, mujahid asal Inggris yang syahid dalam operasi
Badar di Bosnia.
Pada hari itu, 14 Desember 1995, ia bersama empat mujahidin lainnya disergap oleh militer
Kroasia di Zepce. Abu Hammam syahid karena tembakan jarak dekat (point-blank) di
kepalanya, bersama empat mujahidin yang bersamanya. Abu Hammam dan temannya, Abu
Ziyaad, tiba di negeri Bosnia bersama-sama dan meninggalkannya bersama-sama. Kami
memohon pada Allah (SWT) agar mereka berkumpul bersama pula di jannah yang abadi di
sisi Rabb Yang Maha Agung.
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
21
ABU KHALID AL-QATARI
Abu Khalid Al-Qatari, dari Qatar. Syahid ketika diserang pasukan Kroasia di Bosnia
pada tahun 1993. Berumur pertengahan dua puluhan. Kisah dari orang pertama.
Seorang pemain bola tangan, ia adalah anggota tim nasional bola tangan Qatar. Ia datang ke
Bosnia pada akhir 1992. Abu Khalid menyukai tugas jaga (ribath), ia biasa mengambil tugas
jaga double shift selama empat jam di tengah cuaca yang dingin.
Abu Khalid seorang mujahid yang sangat tawadhu dan shalih. Kulitnya hitam karena ia
keturunan negro, namun para mujahidin melihat nur (cahaya) pada wajahnya. Ada dua
buah tanda bekas sujud di keningnya akibat lamanya ia bersujud dalam shalat malamnya
yang panjang.
Suatu hari ia pernah ditanya, "Kapan engkau akan kembali ke negaramu, Abu Khalid?" Abu
Khalid menjawab, "Saya ingin syahid di sini."
Abu Khalid pernah berkata pada seorang mujahid, "Dulu ketika di Qatar, saya telah membeli
pakaian tempur untuk pergi dan berperang di Afghanistan, tetapi ibu saya mencegah kepergian saya.
Tetapi insya-Allah, kali ini, dengan pakaian tempur yang sama, saya akan syahid di Bosnia."
Sebelum sebuah operasi melawan Kroasia, saat menerima pembagian kelompok oleh Amir,
ia berbisik pada seorang mujahid di sampingnya, "Insya-Alllah, kali ini ALLAH akan
mengambil saya menjadi seorang syahid."
Kemudian ia melakukan perjalanan dengan mobil bersama lima orang mujahidin lainnya,
salah satunya adalah Wahiuddin al-Misri, Amir Mujahidin (semoga Allah meridhainya).
Mereka tersesat dan masuk sejauh 7 kilometer ke dalam wilayah musuh. Pasukan Kroasia
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
22
menembaki mereka dengan senjata anti pesawat hingga mobil mereka terpental 6 meter ke
udara. Semua mujahidin di dalamnya keluar dan bertempur hingga syahid.
Dua bulan kemudian, saat jenazah mereka dikembalikan, para mujahidin dapat mengenali
mereka, kecuali jenazah Abu Khalid Al-Qatari. Jenderal Bosnia yang mengantarkan para
jenazah mengeluarkan jenazah yang terakhir, jenazah itu berkulit putih dan wajahnya juga
berwarna putih. "Ini saudara kalian yang terakhir.”
Para mujahidin mengatakan, "Ini bukan saudara kami, saudara kami punya kulit yang hitam.”
Kemudian para mujahidin memeriksa lebih lanjut jenazah itu. Mereka membuka bajunya
dan menemukan bahwa dari bagian leher ke bawah, kulit jenazah itu berwarna hitam.
Kemudian mereka membuka lengan bajunya dan menemukan bahwa dari siku ke atas, kulit
jenazah itu berwarna hitam, sedangkan pada bagian lengan dan tangannya berwarna putih.
Kemudian mereka menggulung celana panjangnya, dan menemukan bahwa kakinya
berkulit putih, namun dari tumit ke atas berwarna hitam.
Salah satu mujahid yang menyaksikan berkomentar, bahwa sesuai dengan hadits Rasulullah
SAW tentang ciri-ciri orang beriman pada hari kiamat ialah bahwa anggota tubuh mereka
yang dibasuh air wudhu akan bercahaya. Demikianlah yang terjadi pada jenazah Abu
Khalid al-Qatari, semoga Allah SWT menerimanya di antara para syuhada.
"Sesungguhnya umatku akan dipanggil pada Hari Kiamat dalam keadaan bercahaya
wajahnya dan amat putih bersih tubuhnya oleh sebab bekas-bekas wudhu. Oleh itu,
barang siapa di antara kamu hendak memperpanjangkannya (menambah cahaya),
maka baiklah dia melakukannya dengan sempurna." (Hadis riwayat Bukhari dan
Muslim)
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
23
ABU MARYAM AL-AFGHANI
Abu Maryam al-Afghani, dari Afghanistan. Syahid di Illyash, 1992
Seorang mujahid sejak jihad Afghanistan, ia datang ke Bosnia pada tahun 1992. Semua
mujahidin Arab dan Bosnia yang melihat Abu Maryam berkata, "Inilah seorang (yang akan)
syahid…”
Suatu hari ia duduk bersama Abu Qutayfah al-Afghani, Abul Harith al-Bahraini, Abu
Muassa alKassoori dan Abu Maidh al-Muhajir. Abu Maidh bertanya pada Abu Maryam:
"Siapa yang akan mengurus anak perempuanmu bila engkau mati?"
Abu Maryam menjawab dengan yakin, "Allah yang akan mengurusnya.” Kemudian ia
menunjuk ke arah langit, dan berkata, "Allah, Allah," kemudian ia menangis. Kemudian
keempat mujahidin lainnya ikut menangis bersamanya.
Ia bertawakkal pada Allah SWT. Ia dikenal berakhlak baik, sering berpuasa dan tidak
banyak berbicara. Abu Maryam syahid dalam operasi Illyash pada tahun 1992.
Istrinya, Ummi Maryam yang berasal dari Jerman gembira mendengar kabar tersebut. Ia
seorang wanita mujahid, dengan sabar menerima kematian suaminya. Suatu hari saudara
laki-laki Abu Maryam berniat untuk menikahinya. Ummi Maryam berkata, "Siapapun yang
menikahi aku harus memenuhi satu syarat, yaitu ia akan tinggal bersamaku selama lima belas hari
kemudian ia pergi melakukan Jihad."
Saudara Abu Maryam kemudian mengurungkan niatnya. Saudara perempuan Ummi
Maryam, yang masih non muslim, terketuk melihat kesabaran saudaranya hingga kemudian
ia memutuskan menjadi seorang muslimah. Saat ini alhamdulillah, ia telah menikah dan
suaminya pun pergi berjihad.
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
24
ABU MUAZ AL-KUWAITI
Abu Muaz Al-Kuwaiti (Adil Al-Ghanim), berasal dari Kuwait. Komandan Mujahidin
Asing. Syahid dalam operasi Miracle pada tanggal 21 Juli 1995, sebuah operasi militer
yang dilakukan untuk merebut kembali wilayah Muslim yang dirampas tentara Serbia.
Berumur akhir dua puluh. Kisah dari orang pertama.
Abu Muaz adalah anak seorang gubernur di Kuwait. Ia juga seorang atlet nasional Kuwait.
Ia memegang rekor nasional Kuwait dan pernah mengikuti Olimpiade. Abu Muaz
mengikuti jihad di Afghanistan selama enam tahun. Dalam masa itu, setiap beberapa bulan
ia kembali ke Kuwait untuk menggalang dana dan kesadaran kaum muslimin tentang Jihad
di Afghanistan. Ia berkeliling ke masjid-masjid di Kuwait, dan berdiri memberikan ceramah
seusai shalat berjamaah, untuk mengingatkan mereka tentang kewajiban membantu saudarasaudara
seiman di Afghanistan.
Abu Muaz tiba di Bosnia pada 04 Mei 1994 dan segera dipercaya menjadi komandan
mujahidin asing, karena pengalaman militer dan organisasinya selama jihad di Afghanistan.
Ia seorang mujahid yang sangat tawadhu. Dalam Operation Miracle di bulan Juli 1995,
karena posisinya yang senior, Abu Muaz tidak ditempatkan dalam regu penyerbu. Hal ini
membuatnya sangat sedih.
Setelah operasi ini selesai, Abu Muaz pergi ke puncak gunung dan mengkonsolidasi
pasukannya. Ia kemudian terkena tembakan di kakinya dan gugur sebagai syuhada. Empat
hari kemudian, seorang mujahid yang berasal dari Madinah Al-Munawarrah yang juga
berjihad di Bosnia melihatnya di dalam mimpi. Ia melihat Abu-Muaz kembali ke masjid di
dalam kamp mujahidin di garis depan.
Mujahid itu menuturkan,
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
25
"Saya melihat Abu-Muaz bertemu dengan para mujahidin, semua orang tampak gembira
bertemu kembali dengannya. Tampak kaki bagian atasnya dibalut, tepat dimana ia
tertembak. Saya merasa kesal, bagaimana mungkin ia berada di sini jika ia seharusnya
syahid? Maka saya dekati dia, kemudian saya bersalaman dengannya dan bertanya,
'Abu-Muaz, mengapa engkau di sini? Apakah engkau syahid atau tidak?’
Ia berpaling dan tidak mengatakan apa-apa. Kemudian, saat tidak ada yang melihatnya, ia
segera menuju ke pintu keluar masjid. Saya tahu dia akan keluar dan pergi, jadi saya
menunggunya di pintu keluar masjid. Ia meninggalkan masjid dan pergi keluar. Kemudian
saya melihat sebuah lempengan di bawahnya yang mengangkatnya naik ke arah langit. Saya
kemudian mengejarnya, menangkap kakinya dan berkata,
'Abu-Muaz! Saya mohon beritahu saya apa yang terjadi! mengapa engkau di sini? Apakah engkau
syahid atau tidak?’
Ia menjawab, 'Ya, saya syahid.'
Saya bertanya padanya, 'Seperti apa mati syahid itu?’
Ia menjawab, 'Pada hari operasi itu, sebuah jendela terbuka di langit menuju surga dan semua
mujahidin yang akan syahid pada hari itu pergi melalui jendela itu langsung menuju surga.’
Saya kemudian bertanya, 'Bagaimana rasanya mati syahid?'
Ia menjawab,’Engkau tidak merasakan apapun. Begitu engkau mati, muncul dua gadis cantik
berambut pirang yang mengantar engkau ke surga.’
Aku bertanya, 'Seperti apa surga itu?'
Abu-Muaz menjawab, 'Bukan cuma satu surga, tapi banyak surga! '
Saya bertanya lagi, 'Bagaimana dengan kenikmatan dan kesenangannya?’
Ia menjawab, 'Setiap hari dan di setiap tempat.'
Abu-Muaz kemudian berkata, ‘Sekarang lepaskanlah aku.'
Maka saya kemudian bertanya pada Abu-Muaz, ‘Satu pertanyaan terakhir, dapatkah engkau
memberitahu saya, apakah saya akan mati syahid?’
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
26
Abu-Muaz mengatakan, 'Saya tidak dapat mengatakannya padamu'
Maka saya kemudian bertanya, ‘Dapatkah engkau memberitahu saya, dengan datang dalam
mimpiku beberapa hari sebelum saya mati?' dan Abu-Muaz menjawab,
'Saya akan mencoba. Sekarang lepaskanlah saya.'
Seorang mujahid lainnya yang mengenal Abu Muaz dengan dekat menceritakan:
"Ia seorang yang sangat kaya di Kuwait, namun masih mengingat kewajibannya terhadap
Jihad. Ia menghabiskan enam tahun di Afghanistan dan setelah perang Afghanistan selesai,
ia datang ke Bosnia. Saudaraku ini berbicara sangat singkat, namun jika ia bicara, ia akan
memberikan pelajaran tentang Islam dan berita akan apa yang terjadi di Bosnia. Dan bila ia
berbicara, ia membuatmu merasa senang. Bahkan jika berita itu berita yang paling buruk
sekalipun, ia membuatmu merasa senang mendengarnya. Karena akhlak baiknya dan
pengalaman organisasionalnya, para ikhwan mujahidin memilihnya menjadi komandan
seksi mujahidin asing.
Sebuah nikmat yang Allah berikan padanya adalah tafsir mimpi. Para mujahidin biasa
bertanya tentang mimpi mereka padanya dan ia akan menjelaskan artinya, dan sangat sering
penjelasannya sesuai dengan kenyataan. Saudaraku ini bekerja siang dan malam untuk
Islam dan saudara-saudara mujahidin lainnya. Dan pada operasi Miracle Allah
mengambilnya sebagai seorang syahid. "
Ketika masih hidup, Abu Muaz pernah bercanda, ‘Jika saya mati, jika Allah menerima saya
sebagai syuhada, ambillah gambar wajah saya dari kiri ke kanan, agar orang-orang dapat melihat
apakah ini wajah seorang Arab atau bukan!’ Ia mengatakan ini untuk menjawab orang-orang
yang membantah adanya kehadiran mujahidin asing di Bosnia. Nyawanya meninggalkan
tubuhnya dengan sebuah senyum khas di wajahnya dan video kamera mengambil gambar
wajahnya dari berbagai sudut, sebagai bukti akan dua hal: (i) bahwa ini adalah seorang
mujahid asing yang bukan berasal dari Bosnia dan (ii) untuk menunjukkan bahwa sebagian
mujahidin syahid dengan senyum di wajah mereka.
Semoga Allah menjadikan engkau tetap tersenyum, wahai Abu Muaz, dan mengangkatmu
bersama barisan para Nabi dan para mujahidin yang syahid sebelummu. Amin.
“Sesungguhnya tetesan darah yang pertama kali tercucur dari salah seorang di antara
kalian, menjadi sebab dihapuskannya dosa-dosanya oleh Allah, sebagaimana Dia
merontokkan dedaunan dari dahan pepohonan, dan dua orang bidadari bergegas
menyongsongnya, serta mengusap debu yang menempel di wajahnya, keduanya
berkata,’Selamat datang bagimu.’ Dan dia pun menjawab,’Selamat datang bagi kalian
berdua.“ (Hadits Riwayat al-Bazzar dan Thabrani)
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
27
„Dari Abu Hurairah ra, dia berkata : disebutkan perihal orang yang mati syahid dari
Nabi SAW, beliau berkata : Bumi tidak Bumi tidak akan kering dari darah syahid
sehingga dua orang istri bergegas menyongsongnya, seolah-olah mereka seperti dua
ekor burung yang baru disapih dalam sarangnya di suatu bumi, dan di tangan mereka
masing-masing daripadanya ada pakaian yang nilainya lebih baik daripada dunia dan
seisinya.“ (Hadits Riwayat Ibnu Majah)
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
28
ABU MUSA AL-ALMAANI
Abu Musa Al-Almaani, dari Jerman. Kameramen mujahidin Bosnia. Syahid pada operasi
Miracle, Bosnia, 21 Juli 1995. Kisah dari orang pertama.
"Saya berpikir apakah lebih baik melempar granat ke dalam atau menaruh kamera di dalam
bunker… "
Abu Musa dilahirkan dari keluarga asal Turki di Jerman, namun keluarganya tidak memiliki
uang sehingga menjualnya ke sebuah keluarga Jerman, yang mengasuhnya sebagai seorang
non-Muslim. Di masa kecilnya, ia menjadi seorang siswa teladan dan bertingkah laku sangat
baik. Tidak seorangpun merasa bahwa ia berbeda karena warna kulitnya tidak berbeda.
Namun tiba-tiba pada umur 15 tahun keadaannya mulai berubah. Ia mulai membuat
masalah di sekolah dan ragu akan identitasnya. Ia tahu bahwa ada sesuatu yang berbeda
dalam dirinya dan ia bukan seorang Jerman.
Suatu kali ia pernah bertengkar dengan ibu angkatnya yang mengatakan pada Abu Musa,
"Kamu bukan anakku.” Abu Musa menuturkan, "Kalimat itu terpatri dalam benak saya, lalu saya
kembali dan bertanya pada ibu saya apa maksudnya. Ia menolak memberitahu, namun setelah saya
berusaha membujuknya, ibu saya mengungkapkan semuanya. Ia masih menjalin komunikasi dengan
orang tua kandung saya, lalu saya pergi untuk menemui mereka dan kemudian tinggal bersama
mereka. " Demikianlah Abu Musa tinggal bersama orang tua aslinya selama beberapa tahun,
hingga pada saat berusia 21 tahun ia memutuskan untuk pergi ke Bosnia.
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
29
Abu Musa mempunyai pengalaman dengan video film dan editing, sehingga di Bosnia ia
menjadi kameramen para mujahidin. Dengan demikian, selain membawa senapan
Kalashnikov, ia selalu membawa kameranya dalam setiap pertempuran. Ia
mendokumentasikan pertempuran di garis depan sambil ikut bertempur bahkan mencapai
bunker tentara Serbia sebelum mujahidin lainnya. Ia berdiri di atas bunker-bunker itu,
dengan orang-orang Serbia di dalamnya masih terus menembak.
Ia berkata pada seorang mujahidin, bahwa pada saat ia sampai di sebuah bunker, “Saya
berpikir apakah lebih baik melempar granat ke dalam atau menaruh kamera di dalam
bunker…” dan akhirnya ia memilih menaruh kamera di dalam untuk mendapatkan gambar
terbaik, mengeditnya dan mengirimkannya kembali pada kaum muslimin yang tidak tahu
sedikitpun tentang Jihad. Dengan demikian, mereka dapat melihat Jihad dalam pesawat
televisi mereka dan mengetahui tentang kewajiban yang telah dilupakan Dunia Islam ini.
Itulah cita-citanya, ia ingin membuat rekaman yang terbaik dan karena itu ia selalu berada
di garis depan bersama kameranya. Dalam operasi Miracle, ia berada dalam kelompok yang
terdiri dari empat mujahid asal Turki yang bersumpah akan bertempur sampai mati. Mereka
menepati janji mereka pada Allah, maka Allah menepati janjiNya pada mereka.
Banyak orang yang mengenal Abu Musa akan menggambarkannya sebagai orang yang
kocak. Orang lainnya mungkin menilainya sebagai orang yang kurang cerdas namun
sebenarnya ia sangat cerdas dan insya Allah, telah mencapai derajat yang tinggi di sisi Allah
(SWT).
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
30
ABU MUSLIM AL-IMARAATI
Abu Muslim Al-Imaraati, dari Uni Emirat Arab (UAE). Komandan lapangan mujahidin
asing di Bosnia. Syahid dalam Operation Miracle, Bosnia Utara, pada 21 Juli 1995. Kisah
dari orang pertama.
"Ia tidak pernah sempat melihat anak lelakinya, namun Allah akan mengumpulkannya bersama
keluarganya di Surga, Insya Allah..."
Abu Muslim adalah saudara kami yang sangat lemah lembut. Namun pada musim panas,
sifatnya berubah. Ia menjadi sangat berani di medan pertempuran. Bahkan ia mulai
melakukan misi pengintaian seorang diri, dan pulang membawa tas yang penuh berisikan
ranjau musuh yang berhasil digalinya seorang diri.
Saat Abu Muslim mendengar tentang Jihad di Bosnia, istrinya baru saja hamil. Namun ia
memilih membela muslim Bosnia dan berangkat berjihad, dengan membawa kenangan akan
keluarganya dan harapan untuk dapat bertemu mereka kembali jika masih ia hidup.
"Harta dan anak-anakmu adalah perhiasan dan cobaan dunia, dan di sisi Allah-lah
balasan yang agung," [Quran 64:15]
Anak lelakinya lahir saat ia berada di Bosnia. Setelah beberapa bulan berjalan, ia belum juga
melihat anaknya. Akhirnya Abu Muslim berniat untuk pulang dan menemui keluarganya
untuk sementara setelah operasi ini (Operation Miracle) dilakukan. Dalam operasi ini, Abu
Muslim dan kelompoknya, Alhamdulillah, berhasil merebut sebuah tank dari tentara Serbia.
Setelah merebut tank itu mereka terus bergerak maju dan Allah (SWT) mentakdirkan Abu
Muslim syahid dalam operasi itu.
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
31
"Ia tidak pernah sempat melihat anak lelakinya, namun Allah akan mengumpulkannya
bersama keluarganya di Surga, Insya Allah..."
"Orang yang mati syahid itu dapat memberikan syafaat kepada 70 orang di kalangan
keluarganya." (Hadits Riwayat Abu Dawud)
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
32
ABU MUSLIM AL-TURKI
Abu Muslim Al-Turki, berasal dari Inggris. Syahid dalam sebuah pertempuran melawan
tentara Kroasia di Bosnia pada tahun 1993, pada umur 51 tahun. Kisah dari orang
pertama.
Abu Muslim adalah seorang muslim keturunan Turki yang dibesarkan di Inggris.
Sebelumnya ia menjalani hidupnya bagaikan seorang kafir. Ia menikahi seorang wanita non
muslim, begitu pula ia tidak mengerjakan shalat dan menjalankan ibadah lainnya, sampai
suatu hari Allah SWT memberikan petunjukNya untuk kembali ke jalan yang benar.
Tak lama kemudian, Abu Muslim mendengar tentang situasi di Bosnia, dan berkata pada
dirinya bahwa saya harus berangkat ke Bosnia, saya harus bertaubat pada Allah dan
bertempur melawan pasukan Serbia, semoga dengan demikian Allah mengampuni semua
yang telah saya lakukan di masa lampau.
Ia tiba di Bosnia pada musim gugur 1992 dan mengikuti training pada sebuah kamp di
Mehorich. Abu Muslim adalah orang yang paling tua di antara para mujahidin. Saat
mujahidin melakukan lari pagi, mereka semua harus menggenggam sebuah senapan, kecuali
Abu Muslim, karena usianya yang tua dan kepayahan fisiknya. Orang yang melihat
matanya akan mendapatkan mata seorang yang benar dan jujur kepada Allah.
Dalam sebuah operasi melawan pasukan Kroasia, Amir pasukan tidak memilihnya untuk
ikut dalam operasi tersebut karena usianya yang tua. Namun Abu Muslim mulai menangis,
meraung-meraung bagaikan seorang bayi hingga Amir pasukan terpaksa memasukkannya
untuk ambil bagian dalam operasi tersebut.
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
33
Dalam operasi tersebut Abu Muslim tertembak di lengannya hingga menghancurkan
tulangnya dan sebatang logam harus ditanamkan di lengannya selama enam bulan. Abu
Muslim rajin melatih lengannya, dan setelah 45 hari dokter mengatakan bahwa logam
tersebut sudah dapat diambil dari tangannya. Semua orang terkejut mendengar kabar
tersebut.
Sebelum dilakukan sebuah operasi besar terhadap pasukan Kroasia, Abu Muslim mendapat
mimpi, di mana ia melihat Rasulullah SAW dan mencium kakinya. Kemudian Rasulullah
SAW berkata padanya,”Janganlah kau cium kakiku.” Kemudian Abu Muslim mencium
tangan Rasulullah SAW, hingga Rasulullah berkata padanya,”Jangan kau cium tanganku.”
Kemudian Rasulullah SAW bertanya padanya,”Apa yang kamu inginkan hai Abu Muslim?”
Abu Muslim menjawab,” Ya Rasulullah, berdoalah pada Allah untukku, agar dalam operasi besok
saya mati syahid.”
Sebelum operasi tersebut dijalankan, Amir pasukan, yaitu Komandan Abul Haris memilih
personil yang akan ambil bagian dalam operasi tersebut. Ia menolak Abu Muslim untuk
ikut, karena masih terluka dan belum pulih.
Seorang mujahid yang hadir saat itu berkata,” Aku bersumpah pada Allah bahwa Abu
Muslim mulai menangis seperti bayi dan berkata pada Amir, ‘Takutlah pada Allah! Abul
Haris, saya akan menuntutmu di hari Kiamat jika engkau tidak mengikutkanku dalam operasi ini.”
Saat komandan Abul Haris menyuruhnya untuk tidak berteriak karena kuatir didengar
musuh, Abu Muslim menjawab, ”Demi Allah, jika engkau tidak memilih saya dalam operasi ini
Abul Haris, saya akan menangis keras hingga terdengar ke seluruh negeri.” Lalu ia berkata,”Ikutkan
saya dalam operasi ini di mana saja, meskipun sebagai orang yang paling belakang, ikutkanlah saya
dalam operasi ini.”
Akhirnya Abu Muslim diikutkan dalam operasi ini di posisi belakang. Namun jalannya
pertempuran berubah, hingga barisan belakang menjadi barisan depan (berhadapan dengan
musuh – penerjemah) dan barisan depan menjadi barisan belakang. Abu Muslim menjadi
mujahid kedua yang syahid dalam operasi itu oleh sebuah peluru yang mengenai dadanya.
Tubuhnya baru dikembalikan oleh pasukan Kroasia setelah tiga bulan, bersama tubuh
saudara senegaranya Daud al-Britany. Sebuah aroma wangi tercium dari tubuhnya yang
tampak tidak berubah meskpun tiga bulan telah berlalu. Semua orang yang menyaksikannya
mengatakan bahwa tubuhnya menjadi lebih tampan dan tampak lebih putih daripada ketika
terakhir kalinya mereka melihat Abu Muslim.
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
34
Seorang mujahid bertutur bahwa dari semua jenazah para syuhada yang pernah dilihatnya
di Bosnia, tidak ada yang lebih tampan daripada jenazah Abu Muslim at-Turki.
„Barangsiapa yang menderita suatu luka dalam jihad fi sabilillah, kelak ia akan
datang pada hari kiamat, baunya seperti bau harum minyak kesturi, dan warnanya
seperti warna za’faron, ada ada cap syuhada’ padanya. Barangsiapa yang meminta
syahadah dengan tulus, maka Allah akan memberikan padanya pahala orang yang
mati syahid meskipun ia meninggal di atas tempat tidurnya.“ (Hadits Riwayat Ibnu
Hibban dan Al Hakim)
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
35
ABU SAHAR AL-HAILI
Abu Sahar Al-Haili dari from Hail, Jazirah Arab. Syahid oleh pasukan Kroasia di
Travnik, Bosnia Utara tahun 1993. Kisah dari orang pertama.
Seorang mujahid yang sangat berani dan sabar. Suatu hari ia melakukan perjalanan di
Travnik, Bosnia utara, bersama sekelompok Mujahideen. Mereka dihentikan oleh pasukan
Kroasia yang memblokir jalan. Abu Sahar mengajak para mujahidin untuk bertempur dan
tidak menyerah. Namun para mujahidin yang lain mengusulkan agar mereka menyerah
karena mungkin mereka akan dilepaskan di kemudian hari.
Saat hendak menahan mereka, pasukan Kroasia melihat senapan Kalashnikov milik Abu
Sahar tidak dikunci dan siap ditembakkan. Mereka menembaknya lima kali saat ia berteriak
“Laa ilaaha illallah, muhammadun rasuulullah!”. Kami memohon Allah agar menerimanya
sebagai syuhada.
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
36
ABU

ABU SAIF ASH-SHAHRANI AT-TAIFI DAN ABU HAMAD
AL-OTAIBI
Abu Saif Ash-Shahrani dan Abu Hamad Al-Otaibi, keduanya berasal dari Arab Saudi.
Syahid dalam operasi untuk mempertahankan Byala-Bucha, sebuah desa muslim di dekat
Travnik, Bosnia Tengah, melawan tentara Serbia pada tahun 1993. Mereka berumur dua
puluh tahunan. Kisah dari orang pertama.
" Mereka saling mencintai di dunia ini, dan mereka saling mencintai di akhirat nanti."
Abu Saif adalah seorang tentara di Angkatan Darat Arab Saudi. Suatu hari ibunya melihat
berita di televisi mengenai genocide (pembantaian) yang dilakukan terhadap muslim Bosnia.
Saat melihat berita itu ia berkata pada anaknya, Abu Saif, “Anakku! Bangun dan pergilah!
Lihat apa yang mereka lakukan, mereka memperkosa dan membunuh saudara-saudara kita.
Bangun dan pergilah! Aku tidak mau melihatmu lagi!”
Abu Saif pergi ke Riyadh, dimana mereka bertemu dengan Abu Hamad Al-Otaibi.
Keduanya berangkat bersama ke Bosnia. Setelah perjalanan yang panjang dan menyulitkan,
akhirnya mereka tiba di sebuah kamp mujahidin pada hari Rabu. Saat itu mereka telah
menjadi teman baik. Dan seluruh mujahidin mengetahui betapa dalamnya cinta di antara
mereka. Mereka menyelesaikan training dan akhirnya sampai di garis depan di desa Biala-
Bucha pada hari rabu.
Abu Khalid Al-Qatari, seorang mujahidin dari Qatar menuturkan, pada malam pertama
mereka garis depan, "Abu Hamad mendekatiku pada pukul satu tengah malam, lalu
membangunkanku dan berkata,’ Abu Khalid, bangunlah! Shalat di waktu ini lebih baik dari dunia
dan segala yang ada di dalamnya!’ Kemudian aku bangun dan pergi untuk mengambil wudhu. Saat
aku kembali, aku tidak mencari Abu Hamad tapi aku tidak berhasil menemukannya. Kemudian aku
memasuki sebuah ruangan kecil di sudut rumah dimana senjata-senjata disimpan dan saya melihat
Abu Hamad berdoa sambil menangis, 'Allahumar - zuqni - Syahadah, Allahumar - zuqni - Syahadah,
(Ya Allah, berilah aku rizqi berupa mati syahid).
Abu Hamad pergi ke Bosnia meskipun ia menderita penyakit yang serius, yang
menyebabkannya kesakitan dan membuatnya terjaga di malam hari. Sebagian mujahidin
bahkan mendengarnya menangis dan memukul-mukul tembok di tengah malam karena
menahan rasa sakit. Namun Abu Hamad selalu menyempatkan membawakan air dari
sumur bagi saudaranya para mujahidin, meskipun saat itu bukan gilirannya.
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
37
Suatu hari orang-orang Serbia melancarkan serangan pada desa itu, sehingga mujahidin
keluar untuk menghadapi mereka. Abu Saif di berada di depan grup, sedangkan Abu Hamad
ada di belakang. Sebuah mortir 120 mm tiba-tiba datang dan meledak di dekat Abu Hamad.
Pecahannya menghancurkan mulut dan tenggorokannya. Abu Hamad jatuh ke tanah, ia
mengangkat jari telunjuk kanannya tiga kali, hingga Allah mengangkat ruhnya dari
tubuhnya. Seluruh mujahidin sepakat untuk tidak memberitahukan kematian Abu Hamad
pada Abu Saif, karena hal ini pasti akan membuatnya sangat sedih dan terpukul.
Saat Abu Saif bertemu para mujahidin lainnya setelah ledakan tersebut, ia mencari-cari Abu
Hamad. Para mujahidin mengatakan bahwa Abu Hamad telah kembali ke desa itu, namun
ia menitipkan senapan mesin PK-nya untuk Abu Saif. Abu Saif sangat gembira dan
mengambil senapan itu. Dalam jalannya operasi, Abu Saif berada di garis depan, ia
menewaskan banyak tentara Serbia dengan senapan PK tersebut hingga tertembak di
dadanya.
Para mujahidin menjelaskan bahwa setelah tertembak Abu Saif masih tetap berjalan sejauh
kira-kira dua puluh meter, ia memegang senapan mesinnya sambil melihat ke langit, dan
berkata pada para mujahidin di sekitarnya, "Lihat, lihatlah ke langit! Lihatlah apa yang saya
lihat!” (Maksudnya ia dapat melihat surga sesaat sebelum syahid, sebagaimana terjadi terhadap
banyak syuhada sepanjang sejarah Islam).
Para mujahidin menjawab, “Kami tidak dapat melihat apa-apa.” Para mujahidin terheranheran
melihat hal itu, kemudian tiba-tiba tembakan kedua mengenai kepalanya, setengah
otaknya jatuh ke tanah, kemudian Abu Saif bersujud dengan masih memegang senapan PK
milik Abu Hamad, sambil mengatakan "ALLAHU AKBAR! ALLAHU AKBAR!" Salah satu
mujahidin berusaha untuk mengambil senapan PK yang dipegangnya, namun Abu Saif
memegang senapan itu dengan erat, tidak mau melepaskannya hingga nyawanya
meninggalkan tubuhnya.
Abu Saif dan Abu Hamad dikuburkan bersama dalam liang lahat yang sama pada hari
Rabu. Mereka seperti dua orang sahabat Nabi yang syahid dan dikuburkan bersama-sama
hingga Rasulullah SAW bersabda, " Mereka saling mencintai di dunia ini, dan mereka saling
mencintai di akhirat nanti."
„Sesungguhnya orang yang mati syahid akan memperoleh tujuh hal di sisi Allah:
Diampuni dosa-dosanya pada saat pertama kali menetes darahnya, melihat tempat
tinggalnya di surga, dikenakan padanya pakaian iman, diberi perlindungan dari siksa
kubur, aman dari ketakutan besar pada hari kiamat, diletakkan di atas kepalanya
mahkota keagungan, yang satu permata yaqut dari mahkota itu lebih baik daripada
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
38
dunia dan seisinya, serta dikawinkan dengan tujuh puluh dua orang istri dari
bidadari, dan dapat memberikan syafaat kepada tujuh puluh orang karib kerabatnya.“
(Hadits Riwayat Ahmad dan Thabrani)
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
39
ABU THABIT AL-MUHAJIR
Abu Thabit Al Muhajir, dari Mesir. Komandan dan amir di garis depan. Syahid dalam
operasi Badar di Bosnia pada 10 September 1995. Berusia awal tiga puluhan. Kisah dari
orang pertama.
Abu Thabit adalah seorang tentara yang sangat berpengalaman di tentara Mesir. Ia
menghabiskan enam tahun di Afghanistan, untuk bertempur dan melatih para mujahidin. Ia
datang ke Bosnia di awal perang pada tahun 1992 dan dipercaya sebagai Amir di garis
depan.
Mujahid ini begitu berani sehingga ketika bertempur, ia tidak pernah merunduk untuk
menghindari peluru. Meskipun ia seorang komandan, ia mempunyai karakter yang
membuatnya disukai sebagai seorang teman. Ia membuat setiap orang merasa menjadi
sahabatnya, dan bila melihatnya, kita akan teringat pada para sahabat Nabi SAW.
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
40
Dalam beberapa menit pertama operasi Badr, ia tertembak dua kali namun tidak
mengeluarkan suara apa pun. Ia tetap bertempur, hingga peluru yang ketiga menembus
jantungnya. Tanpa ada ekspresi rasa sakit, ia menoleh para mujahidin di belakangnya, lalu
tersenyum dan berkata,”Saudaraku, saya terkena tembakan.” Kemudian ia menutup matanya
dan berakhirlah kisah hidupnya.
“Orang yang mati syahid tiada merasakan sentuhan kematian melainkan hanya
seperti salah seorang di antara kalian merasakan dicubit.” (Hadits Riwayat Tirmidzi,
Nasa’i, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
41
ABU UMAR AL-HARBI
Abu Umar Al-Harbi, berasal dari kota Madinah Al-Munawarrah, Saudi Arabia.
Komandan unit. Syahid dalam operasi Miracle di Bosnia pada 21 Juli 1995. Berumur
awal dua puluhan. Kisah dari orang pertama.
Abu Umar Al Harbi datang dari Madinah Al-Munawarrah ke tanah jihad Bosnia dan
meninggalkan kehidupan yang mewah dan berlimpah di belakangnya. Begitu sampai di
kamp yang berada di garis depan, ia tidak pernah lagi kembali ke kota. Selama dua tahun ia
berada di kamp, ia tidak pernah ingin kembali ke kota di mana terdapat kehidupan dunia
yang menarik dengan toko-toko dan restaurannya. Ia menghabiskan waktunya di kamp atau
di bunker-bunker yang berada di pegunungan. Bahkan jika ia membutuhkan sesuatu dari
kota ataupun dari markas besar, ia meminta bantuan para mujahidin untuk mengambilkan
atau membelinya dari kota.
Al-Harbi selalu berusaha untuk membuat para mujahidin tertawa dan terhibur. Di manapun
ia berada, ia selalu membawa suasana yang riang, sehingga ia dicintai dan sangat populer di
mata semua mujahidin. Jika seseorang melihatnya, ia tampak seperti seorang yang sering
bercanda, namun ia seperti singa di tengah pertempuran. Meskipun rasa humornya tinggi,
kecintaannya terhadap sesama muslim sangat tinggi. Saat pembantaian kaum Muslimin di
Srebrenica terjadi pada tahun 1995 (dimana sekitar delapan ribu kaum muslimin tewas
dibantai oleh tentara Serbia dalam waktu satu minggu, padahal Srebrenica dijaga oleh
pasukan UNPROFOR PBB), Abu Umar Al-Harbi tampak sangat sedih dan terpukul,
melebihi mujahidin lainnya.
Dalam operasi Miracle, Harbi dipercaya menjadi komandan unit khusus yang terdiri atas
enam mujahidin. Tugas yang diberikan pada mereka adalah untuk merebut tiga buah bunker
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
42
Serbia yang terletak di medan yang paling berbahaya. Bunker yang pertama berada di tengah
lapangan terbuka yang ditanami ranjau. Tidak ada pohon ataupun semak-semak yang dapat
dipakai berlindung, dan hanya ada satu jalan akses keluar masuk yang langsung mengarah
ke bunker tersebut. Hal ini sangat berbeda dengan bunker lainnya yang biasanya
tersembunyi oleh pohon-pohon ataupun gundukan tanah.
Rencana penyerangannya adalah sebagai berikut : Salah satu mujahidin akan membuka
serangan terhadap bunker tersebut dari salah satu sisi dengan RPG (granat berpeluncur
roket), kemudian mujahidin lainnya akan berlari maju melalui jalan akses yang ada. Saat
mujahidin mengambil posisi dan menunggu saat-saat untuk menyerang, orang-orang Serbia
di bunker itu mulai menembak, seakan-akan mereka tahu bahwa mujahidin akan
menyerang. Para mujahidin di unit tersebut panik, dan saat mereka semua berpikir apa yang
harus dilakukan, Al-Harbi segera berlari cepat mendekati bunker tersebut, melintasi
lapangan terbuka di tengah-tengah tembakan yang mengarah pada para mujahidin. Para
mujahidin lainnya ragu-ragu untuk mengikutinya dan berteriak padanya, “Apakah ada
ranjau?’. Al-Harbi hanya menjawab,”ALLAHU-AKBAR!", sambil terus berlari.
Melihat pemimpin mereka berlari, akhirnya mujahidin lainnya ikut berlari menyerbu bunker
tersebut. Al-Harbi akhirnya berhasil mendekati pintu masuk bunker Serbia dan hanya
berjarak dua meter dari dua orang Serbia di dalamnya. Mereka menembaki Al-Harbi dan ia
pun menembaki mereka. Saat ia berhasil menewaskan salah satu tentara Serbia, seorang
tentara lainnya menembak Al-Harbi di keningnya dan ia pun gugur syahid.
Keesokan harinya, salah satu mujahidin melihat Al-Harbi dalam sebuah mimpi. Wajahnya
tampak sangat putih dan bercahaya. Mujahid itu bertanya padanya :
"Apa yang terjadi padamu?"
Al-Harbi menjawab, "Pada malam sebelum penyerangan, kami semua berada di sebuah bunker di
gunung. Saat itu saya tertidur dan kemudian saya berada dalam keadaan junub. Saat saya bangun,
saya sadar bahwa tidak mungkin saya mandi wajib saat itu, jadi saya melakukan operasi tersebut
dalam keadaan junub. "
Al-Harbi tahu bahwa dalam situasi ini, ia dapat melakukan tayammum, dan kemudian
melakukan shalat, karena jihad lebih penting daripada turun gunung untuk mandi wajib.
Bahkan ia adalah komandan (amir) kelompok itu, tidak mungkin ia menunda operasi itu
hanya agar ia dapat melakukan mandi wajib.
"Saat saya mendekati bunker Serbia itu dan menembaki orang-orang di dalamnya, saya merasa ada
sesuatu yang menempel pada kening saya, kemudian tiba-tiba saya merasa ada dua sosok yang
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
43
memegang ketiakku dan mengangkatku dengan cepat sekali naik ke langit, kemudian para malaikat
memandikan saya.”
Kejadian ini serupa dengan kejadian yang terjadi pada sahabat Rasulullah SAW, Hanzhalah
ra, yang syahid dalam pertempuran sebelum ia dapat melakukan mandi wajib satu hari
setelah malam pengantin. Rasululllah SAW mengatakan bahwa para malaikatlah yang
memandikan Hanzhalah.
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
44
ABU ZAID AL-QATARI
Abu Zaid al-Qatari, dari Qatar. Syahid dalam operasi Black Lion, Mei 1995, umur 17
tahun
Al-akh mujahid ini begitu muda, namun hatinya begitu bersih, hingga ia melihat Huural’Iin,
bidadari surga, bukan dalam mimpi, namun ketika ia menjalankan tugas jaga (ribath)
di posisinya di tengah pegunungan. Setiap malam ketika ia memandangi langit, ia biasa
melihat seorang wanita cantik yang mendatanginya. Namun ia tidak pernah
memberitahukan hal ini kepada orang lain, kecuali pada seorang mujahid sahabatnya. Dari
dialah kami mengetahui hal ini.
Abu Zaid Al-Qatari syahid dalam operasi Singa Hitam setelah ia berhasil membunuh empat
tentara Serbia. Banyak kejadian yang dialami kaum Salaf (pendahulu) kita, dan bahkan pada
masa hidup Rasulullah SAW, dimana bidadari surga turun dan menunjukkan dirinya pada
kaum muslimin, sebagai kabar gembira agar mereka tetap bersabar di jalanNya.
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
45
ABU ZUBAIR AL-MADANI
Abu Zubair Al-Madani, dari Madinah Al-Munawarrah. Syahid dalam operasi militer
untuk mempertahankan bandara Sarajevo, Oktober 1992. Umur 24 tahun. Kisah dari
orang pertama dan kedua.
Lahir dan dibesarkan di Madinah, ia beranjak dewasa dalam kecintaan pada Islam.
Bertahun-tahun ia habiskan untuk belajar dan menyebarkan dinullah ini. Ia berangkat ke
Afghanistan untuk bergabung dengan saudara seiman yang berperang di jalan Allah. Ia
beserta para mujahidin ketika mereka merebut Jaaji, Jalalabad dan Kabul.
Setelah Kabul berhasil dikuasai, ia kembali ke Madinah dan tiinggal selama beberapa bulan.
Ia dikaruniai suara yang indah, dan ia memanfaatkannya untuk membuat album kaset audio
mengenai para syuhada Afghanistan. Album itu dinamai 'Qawaafilusy-Syuhadaa' (Kafilah
para syuhada). Ia selalu berbicara dan berpikir tentang satu hal, yaitu syahadah atau mati
syahid.
Suatu kali ia ditanya, "Mengapa engkau memburu syahid, bukankah engkau belum berbuat banyak
untuk Islam?" Ia menjawab, "Lihatlah apa yang telah diberikan oleh saudara-saudara yang syahid
sebelumnya. Nyawa kita adalah yang paling berharga yang bisa kita berikan."
Pada musim panas 1992 ia mendengar mengenai kekejaman yang dialami saudara seiman di
Balkan dan pergi ke sana bersama temannya dari kota yang sama, Abul-Abbas Al-Madani.
Selama dua bulan mereka bertempur untuk mempertahankan bandara Sarajevo, dalam
pertempuran yang sengit dan membuat banyak orang melarikan diri dari medan
pertempuran, kecuali Abu Zubair dan Abul-Abbas. Mereka tetap tinggal dan bertempur
melawan tentara Mesir yang berada dalam Pasukan PBB hingga mereka gugur syahid.
Kami memohon pada Allah SWT untuk menerima mereka sebagai syuhada, dan
memasukkan mereka ke surga bersama para Nabi, syuhada, muttaqin dan shiddiqiin.
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
46
ABUL-HARITH AL-BAHRAINI
Abul-Harith Al-Bahraini, dari Bahrain. Syahid dalam operasi penyerangan terhadap
pasukan Serbia yang mengepung Sarajevo, Bosnia, di dekat kota Visoko pada 29
Desember 1992. Berumur 23 tahun. Kisah dari orang pertama.
Betapa banyak orang yang mencari popularitas dan kekayaan hari ini? Inilah kisah orang
yang telah meninggalkan keduanya untuk mengejar keridhaan Allah. Abul-Haarith adalah
seorang pemain sepakbola terkenal di Bahrain. Begitu banyak remaja saat ini yang ingin
menjadi orang sepertinya. Namun, ia meninggalkan karier sepakbolanya dan pergi ke
Afghanistan untuk ambil bagian dalam jihad, demi mencari syahid fi sabilillah.
Ia kemudian pergi Bosnia untuk membantu Jihad di sana. Ia tumpahkan seluruh hati dan
jiwanya untuk menyembah Allah. Abul Haarith menjadi teladan dengan akhlak dan
keberaniannya. Ia selalu tampak membaca Al-Qur'an, membantu saudara-saudaranya
sesama mujahidin atau menjaga garis depan (ribath).
Ia dikenal dengan senyum yang tidak pernah hilang dari wajahnya, juga karena
kesabarannya. Ia tidak pernah marah pada sesama mujahidin. Ia melaksanakan sabda
Rasulullah SAW, "Senyum pada saudaramu adalah shadaqah” Ia sering tertawa dan membuat
para mujahidin tertawa dan merasa terhibur. Abul-Haarith disukai oleh mujahid Arab
maupun Bosnia. Ia sering bercanda dengan sesama mujahidin dengan menirukan lagu "yaa
habiibi" kepada para mujahidin. Ia selalu tampak riang dan gembira di siang hari bersama
saudara-saudaranya dalam jihad. Namun ketika malam tiba para mujahidin mendengarnya
menangis dalam shalatnya. Ia biasa menggunakan celak di matanya.
Beberapa hari sebelum operasi dijalankan, Abul-Haarith tampak lebih memperbaiki
penampilannya dan mengenakan pakaiannya yang terbaik, seakan-akan ia bersiap bertemu
dengan bidadari-bidadari penghuni surga. Sebelum operasi Visoko yang kedua melawan
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
47
Serbia dimulai, ia memakai celak di matanya dan mengajak para mujahidin melakukan hal
yang sama.
Saat pertempuran telah mencapai puncaknya dan para syuhada berguguran, Abul-Haarith
menemukan Abu Maryam Al-Afghani terbaring di tanah, nyawanya telah melayang. Abul-
Haarith mencium kening mujahidin tersebut dan berkata, "Ya Allah! Kumpulkanlah kami
bersamanya".
Kemudian ia bergerak menuju musuh dan saat ia merayap di tanah, Allah mengabulkan
doanya. Sebuah peluru sniper musuh mengenainya hingga ruhnya melayang, menemui
Tuhannya.
Para mujahidin tidak dapat menguburkannya karena pertempuran yang hebat dan tebalnya
salju, sehingga mereka memasukkan jenazahnya ke dalam lubang yang ada pada batang
pohon.
„Dua waktu yang mana pintu-pintu langit akan dibuka pada kedua waktu tersebut,
dan jarang orang yang berdoa tertolak permohonannya, yakni ketika datangnya
seruan shalat dan saat berada di barisan perang di jalan Allah.“ Dan dalam lafazh
yang lain disebutkan, “Dua hal yang tidak akan tertolak, yakni : Doa ketika datang
seruan shalat, dan doa ketika tengah berlangsung peperangan tatkala sebagian
membunuh sebagian yang lain.“ (Hadits Riwayat Abu Daud dan Ibnu Hibban)
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
48
ABUL-MUNDZIR AL-YEMENI
Abul-Mundzir dari Yaman. Syahid dalam operasi Miracle, Bosnia, pada tanggal 21 Juli
1995. Kisah dari orang pertama.
"... dan pada menit berikutnya saya mendapati diri saya sedang mengendap-endap di surga."
Abul-Mundzir menjadi anggota salah satu tim penyerbu dan ia syahid akibat sebuah
tembakan yang mengenai kepalanya. Sehari setelah ia syahid, seorang mujahid bermimpi
melihatnya dan bertanya pada Abul-Mundzir, “Apa yang terjadi denganmu?"
Abul-Mundzir menjawab, "Kami sedang berada di tengah hutan dan waktu itu kami sedang
ditembaki. Kami mengendap-endap untuk menghindar. Kemudian saya mengangkat kepala untuk
melihat dari mana tembakan itu berasal dan dimana bunker tersebut. Saya melihat ke sekelilingku dan
pada menit berikutnya saya mendapati diri saya sedang mengendap-endap di surga.”
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia


AL-BATTAR AL-YAMANI
Al-Battaar, dari Yaman. Spesialis tank. Syahid dalam operasi Miracle pada 21 July 1995.
Berumur pertengahan dua puluh. Kisah dari orang pertama.
Al-Battaar adalah seorang tentara di angkatan darat komunis Yaman. Karena menyukai
tank, ia pernah dikirim ke Kuba untuk mempelajari tank ke Kuba. Di sana ia mempelajari
tank, luar dan dalam, hingga mengetahui segala hal tentang tank. Saat ia kembali ke Yaman,
ia menjadi seorang muslim yang baik. Bukannya kembali ke angkatan darat komunis, ia
malah pergi ke Afghanistan dan bertempur selama beberapa lama di sana hingga ia kembali
ke Yaman.
Saat ia mendengar mengenai jihad di Bosnia, ia segera pergi begitu mendapat kesempatan.
Selama di Bosnia ia memberikan training kepada para mujahidin untuk membagi semua
pengetahuannya tentang tank. Ia juga yang mengajarkan para mujahidin bagaimana
menyusup di bawah tank yang sedang berjalan, untuk membangun kepecayaan diri para
mujahidin bertempur melawan tank-tank Serbia.
Keinginannya yang terbesar adalah menangkap sebuah tank musuh sebagai rampasan
perang (ghanimah) dan menggunakannya untuk melawan musuh. Ia ingin menjadi orang
pertama yang berhasil merebut tank untuk mujahidin. Dalam operasi Miracle para
mujahidin berhasil menangkap sebuah tank dan mereka memanggil al-Battar lewat radio.
Saat itu ia sedang menderita luka, namun ia segera menuju garis depan di puncak sebuah
gunung dalam keadaan tangannya masih terbalut. Ia masuk ke dalam tank yang tertangkap
tersebut dan melarikannya di tengah kejaran tentara Serbia, yang berusaha menghancurkan
tank itu agar tidak digunakan oleh para mujahidin.
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
50
Battaar berhasil meloloskan diri dan membawa tank itu ke wilayah aman yang dikuasai
mujahidin. Setelah memarkir tank tersebut, tanpa beristirahat Al-Battar kembali ke garis
depan. Saat mencoba mengevakuasi seorang mujahid yang terluka dari bunker musuh,
sebuah mortir meledak di dekatnya dan Allah mengambilnya sebagai seorang syahid.
Salah satu mujahidin yang bersama al-Battar melarikan tank yang tertangkap tersebut
menceritakan bahwa ketika mereka berhasil mencapai wilayah mujahidin di kaki gunung,
mereka menyadari bahwa mereka berhasil melakukan hal yang hampir mustahil : mereka
berhasil merebut sebuah tank Serbia tanpa kehilangan nyawa mereka. Karena itu mujahid
tersebut berkata, "Yaa Battaar! Kita tidak layak menjadi syahid, rupanya kita tidak cukup baik
untuk mati syahid.”
Karena mujahid ini juga terluka, maka ia memutuskan untuk kembali ke garis belakang
untuk mendapatkan perawatan, karena ia mengira bahwa jalannya pertempuran telah
selesai. Namun Battaar menjawab,
"Tidak, saya akan kembali ke depan."
dan kemudian ia kembali ke puncak gunung, dimana pertempuran terjadi. Empat jam
kemudian, saat Battar dan para mujahidin lainnya memasuki bunker musuh untuk
menolong salah satu mujahid yang terluka, sebuah mortir mendarat masuk di dalam bunker
itu dan meledak, hingga Battaar syahid di sana.
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
51
DAWOOD AL-BRITTANY
Dawood, dari Inggris. Syahid dalam pertempuran melawan pasukan Kroasia di Bosnia
pada tahun 1993, berusia 29 tahun. Kisah dari orang pertama.
Dilahirkan dan dibesarkan sebagai seorang Kristen di Inggris, ia mendapatkan pekerjaannya
di sebuah perusahaan komputer. Suatu hari ia datang ke tempat kerja menggunakan pakaian
muslim. Saat ditanya teman-teman kerjanya, ia mengatakan bahwa kini ia telah menjadi
seorang muslim. Seminggu kemudian ia dipecat dari tempat kerjanya dan kemudian
berangkat ke Bosnia bersama dua orang lainnya.
Empat bulan kemudian, kedua temannya akan kembali ke Inggris untuk beberapa bulan dan
mereka mengajaknya kembali ke Inggris. Ia menolaknya dan menjawab,” Apa yang bisa aku
lakukan di negeri orang-orang kafir?” Dawood seorang yang tenang namun jenaka. Ia suka
melakukan tugas jaga, di tengah-tengah salju dan udara dingin pegunungan.
Seorang yang sangat cepat belajar Islam dan bahasa Arab, ia juga mencintai sunnah
Rasulullah SAW. Ia biasa berbaring di sisi kanan untuk tidur, mencontoh kebiasaan
Rasulullah SAW saat tidur. Ia juga biasa shalat malam dan shaum di siang harinya.
Komandan Abul-Harith bertutur tentangnya, “Kami semua tahu bahwa Dawood akan syahid,
karena iman dan takwanya yang meningkat semakin tinggi.”
Pada malam sebelum dilaksanakannya operasi, Dawood mendapat mimpi, dimana ia
melihat dirinya berlari di sebuah tempat yang dikelilingi beberapa istana yang besar. Ia
bertanya, “Kepunyaan siapa istana-istana ini?” Kemudian dikatakan padanya, “Inilah istana
para Syuhada.” Kemudian ia bertanya, “Dimanakah istana Abu Ibrahim?” Abu Ibrahim adalah
seorang mujahid Inggris keturunan Turki yang syahid ditembak oleh tentara Perancis dalam
Pasukan PBB dekat bandara Sarajevo. Kemudian sebuah suara berkata, “Istana Abu Ibrahim
ada di sebelah sana.” Kemudian Dawood berlari ke arah istana temannya, Abu Ibrahim,
namun tiba-tiba ia terjatuh dan terbangun dari mimpinya.
Pagi harinya mujahidin melakukan operasi besar-besaran melawan pasukan Kroasia. Dalam
operasi itu, saat sedang berlari, Dawood terkena sebuah peluru di dadanya. Ia gugur syahid,
tubuhnya berguling ke arah bunker Kroasia di kaki bukit.
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
52
Setelah tiga bulan, tubuhnya dikembalikan kepada pada Mujahidin. Seakan-akan ia baru
saja mati, darahnya masih mengalir dan memancarkan aroma wangi misk. Tubuhnya
berbaring pada sisi kanan, sebagaimana kebiasaannya saat tidur.
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
53
JAMALUDDIN AL-YEMENI
Jamaluddin, dari Yaman. Syahid dalam sebuah pertempuran melawan tentara Kroasia di
Bosnia pada tahun 1993, pada umur 19 tahun. Cerita dari pihak pertama.
Seorang anak muda yang pemberani, Jamaluddin merindukan surga dan bidadari
penghuninya sebagai istrinya sejak Jihad di Afghanistan. Ia datang ke Bosnia pada awal
terjadinya perang di tahun 1992, dan sangat aktif melayani kebutuhan sehari-hari sesama
mujahidin.
Dalam sebuah operasi melawan tentara Kroasia, senapan Kalashnikov milik Jamaluddin
mendadak macet. Dengan menggunakan pistolnya ia kemudian menewaskan dua tentara
musuh. Dalam operasi yang dimenangkan kaum muslimin itu, sebuah mortir musuh
mendarat dan meledak di dekatnya, hingga Jamaluddin syahid dengan separuh tubuhnya
hancur.
Setelah operasi tersebut selesai, mujahidin mengumpulkan jenazah personil yang syahid
dalam operasi. Mereka menemukan semua jenazah mujahidin, kecuali jenazah Jamaluddin.
Tiga hari pencarian telah belalu dan kecemasan melanda seluruh kamp mujahidin, karena
kekhawatiran bahwa para tentara Kroasia mungkin mendapatkan jenazah Jamaluddin dan
memotong-motongnya.
Hal ini berlangsung selama tiga hari, hingga pada saat menjelang shalat Fajar (shubuh),
Amir Mujahidin saat itu, Wahiuddin al-Misri, bermimpi berbicara dengan Jamaluddin. Ia
bertanya,
"Jamaluddin! Jamaluddin! Dimanakah tubuhmu, kami telah mencarinya selama tiga hari.”
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
54
Jamaluddin menjawab, “ALLAH telah mengurus tubuhku.”
Wahiuddin kemudian bertanya, “Ke mana saja engkau Jamaluddin?”
Jamaluddin menjawab, “Saya telah berbicara dengan ALLAH (SWT)”
“Apa yang Dia katakan padamu?, Wahiuddin bertanya.
Jamaluddin menjawab, “ALLAH (SWT) bertanya padaku, 'Mengapa engkau datang ke Bosnia,
Jamaluddin?' dan aku menjawab’Ya ALLAH, aku datang ke sini agar engkau ridha', lalu kemudian
ALLAH (SWT) berkata padaku, 'Hari ini Aku ampuni semua dosamu dan engkau boleh tinggal di
surga di bagian manapun yang kau sukai. "
Mujahid lainnya, Abu Utsman Al-Kuwaiti berkata tentang Jamaluddin:
Saudara kami Jamaluddin (semoga Allah mengampuninya) pergi ke Afghanistan mencari
syahid, namun Allah menakdirkannya menjadi salah seorang syuhada negeri Bosnia. Ia
selalu berlaku baik, seorang yang sabar dan selalu taat pada komandan kelompoknya. Ia
menjalankan tugasnya dengan rela, baik itu berupa tugas menjaga ataupun mencarikan air
untuk para mujahidin.
Beberapa jam sebelum kematiannya ia berkata pada saya, “Abu Utsman, mudah-mudahan kita
bisa bertemu kembali di surga. Saya berharap Allah memilih saya menjadi syahid.” Kami pergi
menuju medan pertempuran sambil bercanda dan tertawa-tawa. Sebelum pertempuran
dimulai, Jamaluddin melakukan shalat dua rakaat dan berdoa pada Allah. Kemudian dia
berkata pada saya,”Jika kita berpisah di dunia ini, kita akan bertemu kembali di akhirat nanti,
Insya-Allah”.
Saya berharap berada dalam grup yang sama dengan Jamaluddin, namun ternyata tidak.
Berita kesyahidannya kemudian sampai pada saya dan saya sedih mendengarnya, terlebih
karena saya tidak termasuk mereka yang dipilih Allah menjadi syahid.
Saya melihatnya dalam sebuah mimpi, dimana saya melihatnya terbang dengan dua sayap
di surga sambil memetik buah-buahan surga. Abu Talib (mujahid lainnya) juga ada dalam
mimpi saya dan saya berseru padanya,”Oh saudaraku, lihatlah Jamaluddin. Mari kita meminta
pada Allah agar kita dapat bergabung dengannya, karena ia telah mendapatkan apa yang ia idamkan
selama ini”.
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
55
Rasulullah bersabda : „Tatkala saudara-saudara kalian tertimpa ajal, Allah
menjadikan ruh-ruh mereka dalam jasad burung hijau, mereka mendatangi sungaisungai
surga, memakan buah-buahannya dan tinggal di lampu-lampu emas yang
tergantung di bawah naungan ‚Arsy. Ketika mereka mendapati makanan, minuman
dan tempat istirahat yang sangat nyaman, berujarlah mereka: ‚Siapakah yang akan
menyampaikan kepada saudara-saudara kita tentang keadaan kita, bahwa kita ini
hidup di dalam surga diberi rizki, agar mereka tidak membenci jihad ataupun merasa
lesu dan enggan berperang?’
Maka berkatalah Allah Ta’ala :’Aku yang akan menyampaikan kepada mereka
tentang keadaan kalian.’ Kemudian Allah `Azza wa Jalla menurunkan ayat :
„Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati,
bahkan mereka itu hidup di sisi Rabbnya dengan mendapat rizki.“ (Ali Imran: 169)
(Hadits Riwayat Abu Daud dan Al-Hakim)
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
56
MUHAMMAD BADAWI
Muhammad Badawi, dari Mesir. Syahid dalam operasi Black Lion di Bosnia, pada tahun
1995.
Ia adalah saudara yang kami cintai, ia biasa bekerja keras. Suatu kali ia pernah menyalami
dan mencium saya dengan cara yang subhanallah, membuat saya merasa bahagia. Sebelum
dilakukannya operasi, tampaknya ia tahu bahwa ia akan mati syahid, ia membagi-bagikan
uangnya pada para mujahidin, begitu juga dengan barang-barangnya. Pada hari pelaksanaan
operasi, sebuah peluru mengenai dadanya saat pertempuran terjadi. Ia terjatuh dan berkata
pada mujahidin di sebelahnya,
"Andai saja terkena di sini”,
sambil menunjuk keningnya. Beberapa detik kemudian sebuah peluru mengenainya tepat di
tempat yang ditunjuknya. Hal ini sebagaimana terjadi dalam sebuah hadits Rasulullah
SAW,
Sseorang Baduwi datang kepada Rasulullah SAW dan mereka memberikannya bagian
dari Ghanimah (harta rampasan perang). Maka ia mendatangi Rasulullah SAW dan
berkata,”Apa ini? Aku datang bukan untuk mendapatkan ini, tapi aku datang agar
aku terkena di sini, (sambil menunjuk lehernya) oleh sebuah panah.” Dan keesokan
harinya, orang itu tewas dengan sebuah panah di tempat yang ditunjuknya.
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
57
SALMAN AL-FARSI
Salman Al-Farsi, dari Tunisia. Syahid dalam operasi Miracle di utara Bosnia pada
tanggal 21 Juli 1995. Kisah dari orang pertama.
"Tidak salah lagi, ini adalah aroma wangi yang tidak dapat disamai parfum apapun di dunia
ini..."
Salman Al-Farsi suka berlatih. Ia suka berlatih di jalan Allah, agar ia menjadi mujahid yang
kuat dan mengakibatkan kerusakan sebesar mungkin pada musuh-musuh Allah. Ia selalu
mendorong dirinya berlatih dengan niat untuk menghancurkan musuh-musuh Allah.
Salman seorang yang bertubuh besar. Ia tampak menarik perhatian dengan sebuah pedang
besar, sepanjang lengan, yang diikatkan pada bahunya. Ia biasa mengenakan kain hitam
sebagai ikat kepalanya.
Bila ia berbicara, ia hanya berbicara tentang syahadah (mati syahid) dan jannah (surga).
Kedua hal ini yang selalu dibicarakannya, tidak ada yang menarik perhatiannya selain mati
syahid dan surga.
Seorang mujahidin bercerita,
"...Dalam operasi kedua saya mengenali rompi yang dipakainya, karena hanya dia yang
mengenakan rompi yang dlengkapi pedang. Ia telah syahid, namun para mujahidin tidak
berhasil menemukan tubuhnya dan hanya menemukan rompi yang dipakainya. Saya
bersama empat mujahidin lainnya mengambil rompi itu dan mencium sebuah aroma yang
wangi. Aroma itu berasal dari darahnya. Kami berlima saling melihat satu sama lain karena
terkejut dengan aroma wangi itu.
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
58
Sebelumnya kami mendengar cerita-cerita tentang aroma wangi itu, begitu pula keajaibankeajaban
lainnya yang terjadi, dan kami tidak pernah meragukannya, namun kami tidak
pernah menyangka akan menemui hal ini. Kami mencium wangi itu, begitu pula dua orang
tentara Bosnia yang bersama kami.
Tidak salah lagi, ini adalah aroma wangi yang tidak dapat disamai parfum apapun di dunia
ini.. Aroma wangi itu begitu indah dan membuat kami merasa tenang dan nyaman. Insya
Allah, ini adalah tanda bahwa Salman telah syahid, juga tanda bagi para mujahidin yang
mencium aroma ini, bahwa jalan ini (jihad –penerjemah) adalah jalan yang benar dan agar
tetap bersabar di jalan ini.”
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
59
SAYYAD AL-FILISTINI
Sayyad al Filistini, syahid pada 12 Desember 1995 dalam usia 18 tahun, dua hari sebelum
ulang tahunnya yang ke-19.
Sayyad berasal dari sebuah keluarga asal Palestinia yang bermukim di Inggris. Ia lahir di
London selatan. Saat ia kecil, keluarganya beremigrasi ke Saudi Arabia. Di sanalah ia
menghabiskan masa kecilnya. Ketika menginjak remaja ia kembali ke Inggris. Sayyad
seorang remaja yang ceria, ia sering bercanda dan tertawa. Saat berumur enam belas tahun,
untuk pertama kalinya ia mendengar mengenai konflik Bosnia dari sebuah khutbah yang
diberikan seorang pemuda yang pernah terlibat jihad di Bosnia. Saat itu telah timbul
keinginannya untuk berangkat ke Bosnia.
Kemudian ia memasuki perguruan tinggi. Di sana ia terpilih menjadi amir organisasi
mahasiswa islam. Dengan semakin banyak pengetahuan Islamnya, keinginannya untuk
berjihad di Bosnia hidup kembali. Ia mulai bekerja dan memberikan penghasilannya pada
ibunya untuk menopang keluarganya. Sisa penghasilannya dikumpulkan untuk persiapan
berjihad. Masya Allah, lihatlah kesabarannya. Ia menolak sumbangan orang lain, karena
ingin berangkat jihad dengan hasil keringatnya sendiri.
Akhirnya Sayyad memberitahukan keinginannya untuk berjihad ke Bosnia, dan ibunya
benar-benar mendukung, ia ingin anaknya berangkat.
Setelah persiapan berbulan-bulan, ia telah benar-benar siap. Dua orang sahabat muslimnya
mengantar Sayyad ke stasiun Victoria Coach. Mereka melihat Sayyad tampak sedih, tidak
seperti biasanya, dan berupaya menggali penyebabnya. Akhirnya Sayyad mengutarakan
bahwa ia merasa sedih berpisah dengan ibunya.
Akhirnya ia tiba di Bosnia, dan memasuki kamp pelatihan. Ia disukai baik oleh para
mujahidin asing dan bosnia, karena keramahan dan keceriaannya. Ia dapat berbicara dalam
bahasa Arab dan Inggris, dan cepat akrab dengan mujahidin bangsa Bosnia.
Setelah pelatihannya selesai, ia pergi ke base camp. Sayyad melakukan tugas jaga di
pegunungan, juga ikut dalam beberapa operasi. Ia selalu berbicara tentang syahadah… ia
berbicara begitu sering tentang syahadah. Saat rencana penyerangan didiskusikan, wajahnya
tampak bercahaya, ia selalu memberikan saran dan menyebut-nyebut syahadah.
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
60
Akhirnya musim panas 1995 berlalu, beberapa temannya dari Inggris pulang ke negaranya,
namun Sayyad tetap berada di Bosnia dan datanglah musim dingin. Di tengah dinginnya
musim salju Bosnia, sifat-sifat Sayyad mulai berubah. Ia mulai rajin shalat malam dan selalu
membaca al-Qur’an. Suatu hari ketika ia duduk bersama teman-teman yang sedang
bercanda dan tertawa, air matanya mengalir dan dengan marah ia menegur mereka. Saat ini
orang-orang kafirlah bisa tertawa-tawa, karena mereka yang berkuasa, sedangkan kaum
muslimin saat ini tidak berkuasa, namun mereka juga tertawa-tawa, begitu ujarnya. Sayyad
juga mulai membaca buku mengenai sunnah Rasulullah SAW, dan segera mempraktekkan
apa yang dipelajarinya begitu ada kesempatan.
Suatu hari pada bulan Desember, ia menelpon ibunya dan memintanya mengirimkan uang,
karena Sayyad berniat untuk pulang selama beberapa waktu. Namun pada hari minggu 10
Desember 1995, Sayyad menelpon kembali dan mengatakan agar ibunya tidak mengirimkan
uang padanya, karena ia membatalkan niatnya. Pada hari selasa siang, tanggal 12 Desember
1995 itu, saat ia berada di dalam basecamp, sebuah mobil van yang berisi bahan peledak
meledak, dan Sayyad berada di sebelahnya. Tubuhnya terlontar ke udara dan ia syahid
seketika. Selain Sayyad terdapat beberapa orang lainnya di sebelah van tersebut, namun
ajaibnya mereka tidak terluka sedikitpun, meskipun timbul kerusakan material pada daerah
yang luas.
Rupanya Allah telah memilih Sayyad sebagai syahid.
Subhanallah…pada malam sebelum syahidnya Sayyad, ibunya, Ummu Sayyad bermimpi
melihat sebuah rumah yang indah di langit. Sebuah suara berkata padanya,’Inilah rumahmu,
engkau mulai membangunnya sejak 20 tahun lalu, dan hari ini rumah ini telah selesai.’
Apa arti mimpi ini? Sayyad telah syahid dua hari sebelum ulang tahun ke-19 nya. Jika
engkau menambahkan sembilan bulan saat ia berada dalam rahim, dan engkau
mengeceknya berdasarkan tahun hijriah… maka tepat 20 tahun hijriah hingga syahidnya
Sayyad Al Filistini.
Dan dua minggu kemudian, Ummu Sayyad mendapat sebuah mimpi, dimana seekor burung
kecil dengan sayap bercorak loreng terbang mengelilinginya. Burung itu kemudian hinggap
pada Ummu Sayyad dan mencium pipinya. Subhanallah…
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
61
SURAT DARI IBU SEORANG SYAHID, UMM SAYYAD KEPADA KAUM
MUSLIMIN
Bismillahirrahmanirrahiim
Alhamdulillah, kami memujiNya, kami meminta pertolonganNya, kami memohon
ampunanNya, dan kami memohon perlindunganNya dari keburukan diri kami dan
kejelekan amal-amal kami. Barangsiapa diberi petunjuk Allah, tidak ada yang dapat
menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan Allah, tidak ada yang dapat
memberikannya petunjuk.
Amma ba’du:
Dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam
bersabda:
Allah mewakilkan seorang Malaikat untuk menjaga rahim. Malaikat itu berkata :
“Wahai Rabbku! Ini nuthfah, Wahai Rabbku! Ini ‘alaqah (segumpal darah), wahai
Rabbku! Ini mudghah (segumpal daging).” Maka apabila Allah menghendaki untuk
menetapkan penciptaannya, Malaikat itu berkata : “Wahai Rabbku! Laki-laki atau
perempuan? Apakah (nasibnya) sengsara atau bahagia? Bagaimana dengan rezkinya?
Bagaimana ajalnya?” Maka ditulis yang demikian dalam perut ibunya. (HR. Bukhari)
Allah berkata dalam Al-Qur’an:
Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan
yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami
berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat,
Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan
kepada orang-orang yang bersyukur. [Quran 3:145]
Begitu kita lahir, saat itulah perjalanan kita menuju kubur dimulai. Kita mengucapkan
keimanan kita pada Islam, kemudian amal-amal kitalah yang membuktikannya. Kita
berjuang di dunia ini untuk dapat memasuki Surga, semoga Allah membalas kita
dengannya, Ia telah menjanjikannya bagi mereka yang berperang di jalanNya dan mereka
yang bersabar.
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi
Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang
sabar?. [Quran 3:142]
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
62
Karena kita pasti akan bertemu kematian, bagaimanapun caranya, lalu mengapa harus
melalui perang di jalan Allah?
Lihatlah Surat Al-Baqarah (2), Ayat 153-157 dan Surat Ali Imran(3), ayat 169-175.
Kita ingin kematian datang pada kita ketika kita sudah mempunyai amal baik dalam catatan
kita, untuk menyelamatkan kita dari Neraka dan Siksa Kubur. Kita berpikir bahwa kematian
akan datang pada saat kita siap dan kita masih mempunyai waktu – betapa jauhnya kita dari
kebenaran? Kita tidak pernah berpikir bahwa kematian adalah rahmat Allah pada orangorang
beriman yang rindu untuk bertemu denganNya. Kita tidak pernah berpikir bahwa
sebagian orang meninggalkan dunia – dalam arti kata yang sebenarnya- meninggalkan
dunia, berpisah dari dunia untuk memulai perjalanan abadi mereka dengan segala
keindahan dan kebahagiaan mereka, yang kita idam-idamkan dengan segala usaha kita.
ALLAH SWT telah menyebut mereka dalam ayat-ayat tadi, Surat Al-Baqarah (2), Ayat 153-
157 dan Surat Ali Imran(3), ayat 169-175.
Abdullah bin Mas’ud (ra) mengatakan dari Rasulullah SAW, bahwa ruh para syuhada
hidup dalam tubuh burung-burung hijau yang makanannya adalah buah-buahan
surga.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Darda, Rasulullah bersabda: "Orang yang mati
syahid itu dapat memberikan syafaat kepada 70 orang di kalangan keluarganya." (Abu
Dawud)
Anas ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW berkata, “Tidak ada seorang pun yang
yang masuk surga yang ingin kembali ke dunia meskipun ia mempunyai semua yang ada
di bumi, kecuali seorang mujahid yang ingin kembali ke dunia agar ia mati syahid
sepuluh kali karena kemuliaan yang ia dapatkan (dari Allah).“
Masruq mengatakan bahwa ia bertanya kepada Abdullah bin Mas'ud r.a. tentang ayat tersebut kepada
Rasulullah saw. lalu ia menjawab, 'Ruh-ruh mereka berada di dalam perut burung hijau yang
mempunyai sangkar tergantung di 'Arasy. Ia dapat terbang kesana kemari di surga sesukanya,
kemudian kembali lagi ke sangkar, lalu Tuhan mereka menengok dan berkata, 'Kalian menginginkan
sesuatu?' Mereka menjawab, 'Apalagi yang kami inginkan, sedangkan kami dapat terbang kesana
kemari di surga sesuka kami?' Allah swt. mengulangi pertanyaan itu 3 kali. Ketika mereka sadar
bahwa mereka harus meminta, maka mereka berkata kepada Allah, 'Wahai Tuhan kami, kami ingin
Engkau mengembalikan ruh ke jasad kami, hingga kami dapat terbunuh lagi dijalan-Mu.' Karena
tidak ada lagi yang mereka butuhkan, maka mereka dibiarkan". (H.R. Muslim)
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
63
Ini semua adalah bukti dari Qur’an kita yang mulia dan perkataan Rasulullah SAW, inilah
satu-satunya jalan dan tidak ada jalan selain Jihad.
Dengan sederhana kukatakan – anak-anak kita adalah intan permata kita yang telah
diberikan Allah bagi kita. Mereka adalah nikmat yang tak ternilai bagi orang tuanya, dan
kita adalah bank dimana Allah menyimpan intan permata – mereka adalah milik Allah dan
Ia mempunyai hak untuk mengambilnya kapanpun Ia menginginkanannya. Renungkanlah
itu saat kita membaca kata-kataNya dan yakini dengan hati dan jiwamu :
Inna lillahi wa inna ilahi raajiun, kami adalah milik Allah, dan kepadaNya kami akan
kembali.
Teriring cinta bagi kaum muslimin dan orang-orang yang beriman pada Allah,
Ummu Syahid Sayyad Al-Falastini
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
64
WAHIUDDIN AL-MISRI
Wahiuddin al-Misri, dari Mesir. Syahid pada tahun 1993, di Bosnia pada umur 21 tahun.
Wahiuddin al-Misri adalah veteran jihad Afghan dan ia datang ke Bosnia pada musim panas
1992. Ia adalah Amir (komandan) para mujahidin Bosnia yang kedua. Seorang pejuang
yang profesional dan berwawasan militer yang luas, namun sangat saleh dan tawadhu,
meskipun ia seorang Amir. Suatu hari ia ditangkap oleh pasukan Kroasia saat di Srebnica
dan dilepaskan dalam sebuah pertukaran tawanan. Setelah dibebaskan, saat penengah PBB
hendak menyalaminya, ia menolak sambil mengatakan,
"Saya tidak berjabat tangan dengan orang kafir. "
Ia seorang yang sangat berani. Ia berada dalam mobil yang sama dengan Abu Harith al-
Qatari saat mereka diserang oleh pasukan Kroasia, kemudian para mujahidin bertempur
hingga syahid. Semoga Allah menerimanya sebagai syuhada. Amin.
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
65
PENUTUP
"Itu adalah umat yang telah lalu, baginya apa yang diusahakannya dan bagimu apa
yang kamu usahakan, dan kamu tidak akan diminta pertanggungjawaban tentang apa
yang telah mereka kerjakan" (Al-Baqarah : 141)
Itulah mereka, para syahid yang dipilih Allah. Mereka telah menepati janji mereka pada
Allah, lalu Allah pun memenuhi janjiNya pada mereka dengan syahadah dan jannah.
Akan halnya kita, dimanakah kita?
Hari demi hari berlalu dan ajal semakin mendekat, sementara belum pernah kaki ini berdebu
dalam jihad di jalan Allah, belum pernah mata ini berjaga dalam ribath di jalan Allah, belum
pernah tubuh ini berdarah-darah di jalan Allah. Ya Allah, kapankah orang yang lemah
seperti kami merasakan kemuliaan jihad?
“Dzarwatus-sanam (puncak tertinggi) Islam adalah jihad, tidak akan mencapainya
kecuali orang yang paling utama di antara mereka.” (Hadits Riwayat Thabrani)
Jihad dan syahadah sangat mahal harganya, demi Allah begitu mahal! Meskipun demikian,
saya memohon kepada Allah untuk memberikannya pada saya, meskipun saya tidak layak
untuk itu.
Pembaca yang budiman, dengan segala kerendahan hati penyusun meminta keikhlasan
pembaca sekalian untuk mendoakan penyusun :
1. Agar Allah memberikan petunjuk dan menjadikan saya seorang muslim yang lebih
baik.
2. Agar Allah memberikan kelapangan dan kebarakahan ilmu dan rizki.
3. Agar Allah memberikan kesempatan untuk menutup lembaran hidup ini dengan
jihad dan syahadah fi sabilillah... Amin.
Yakinlah bahwa sesungguhnya ketika pembaca mendoakan, seorang malaikat turut
mengamini dan mendoakan pembaca sekalian.
Dari Shafwan bin Abdullah bahwa dia berkata :
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
66
Saya tiba di negeri Syam lalu saya menemui Abu Darda' di rumahnya, tetapi saya hanya
bertemu dengan Ummu Darda' dan dia berkata :
Apakah kamu ingin menunaikan haji tahun ini ? Saya menjawab : Ya.
Dia berkata : Doakanlah kebaikan untuk kami karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda : "Doa seorang muslim untuk saudaranya yang tidak ada dihadapannya
terkabulkan dan disaksikan oleh malaikat yang ditugaskan kepadanya, tatkala dia
berdoa untuk saudaranya, maka malaikat yang di tugaskan kepadanya mengucapkan :
Amiin dan bagimu seperti yang kau doakan".
Shafwan berkata : "Lalu saya keluar menuju pasar dan bertemu dengan Abu Darda',
beliau juga mengutarakan seperti itu dan dia meriwayatkannya dari Nabi. (Hadits
Riwayat Muslim)
Marilah kita saling mendoakan, semoga Allah menjadikan kita berkumpul di surganya
kelak. Amin Ya Allah.
Abu Hamdi
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
67
REFERENSI
1. Al Qur’anul Karim
2. Azzam.com
3. Al-Jihad Sabiluna, Abdul Baqi Ramdhun, Pustaka Al-Alaq Solo, 2001
4. Wikipedia.com
5. Rajulun Shalih (Lelaki Saleh), Ustadz Abu Jibril.
Masukan, saran dan kritik:
abuhamdi@hutchcity.com
abuhamdi.wordpress.com


Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
4
"Sesungguhnya, Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka
dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu
mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di
dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur`an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain)
dari Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah
kemenangan yang besar."
(at-Taubah: 111)
Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah s.a.w bersabda: "Barangsiapa yang mati dan
dirinya tidak pernah berjihad dan tidak pernah meletakkan dalam dirinya keinginan
untuk berjihad maka dia mati dalam cabang kemunafikan.“
(Hadist Riwayat Imam Muslim)
Barangsiapa yang meminta syahadah dengan tulus, maka Allah akan memberikan
padanya pahala orang yang mati syahid meskipun ia meninggal di atas tempat tidurnya.“
(Hadits

PENGANTAR PENERJEMAH
Segala puji bagi Allah, pencipta alam semesta, yang telah memberi petunjuk pada kita
dengan Islam, dan mengeluarkan kita dari kesempitan dunia menuju kelapangan dunia dan
akhirat. Salam dan shalawat semoga selalu dilimpahkan pada junjungan kita, Nabi dan
Rasul kita, Muhammad SAW, juga kepada keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang
yang mengikutinya dengan baik hingga datangnya hari kiamat.
Para mujahidin asing (Foreign Mujahidin), merupakan bagian tak terpisahkan dari kisah jihad
di Bosnia dan medan-medan jihad lainnya. Mereka datang dengan hasil keringat mereka
sendiri. Mereka datang untuk berperang, terluka, mati syahid dan dikuburkan di negeri
asing, yang mungkin namanya tak pernah mereka dengar sebelum terjadinya jihad.
Ratusan pemuda-pemuda ikhlas dari berbagai negara, datang untuk bertempur dan mati
membela orang-orang yang tidak pernah dikenalnya. Tidak ada sedikitpun keuntungan
dunia yang bisa mereka raih. Mereka datang karena panggilan Allah : membela Islam, dan
membela saudara-saudara seiman yang dianiaya. Kehadiran mereka menyentakkan hati
bangsa muslim Bosnia yang telah lupa dengan agamanya.
Sebagian dari mereka telah menemui Rabb-Nya sebagaimana yang mereka cita-citakan, dan
sebagian lagi masih menunggu dengan setia di berbagai medan jihad hari ini.
„Di antara orang-orang mukmin itu ada laki-laki perwira yang menepati apa yang
mereka janjikan kepada Allah, maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara
mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikitpun tidak mengubah
(janjinya),“ (Al Ahzab : 23)
Dengan keluasan hikmah-Nya, terkadang Allah memberikan karomah dalam syahadah (mati
syahid) para mujahidin, sebagai kabar gembira dan peneguh bagi mereka yang masih
berjuang. Allah juga mengabarkan kabar gembira dalam bentuk mimpi yang dialami para
mujahidin, sebagaimana dikabarkan oleh Rasulullah SAW :
"(setelah aku wafat) tidak ada lagi kenabian selain mubasysyirat (kabar kabar
gembira). Para sahabat bertanya: apa yang dimaksud mubasysyirat (kabar-kabar
gembira)? Beliau menjawab: mimpi yang baik". (Hadits Riwayat Bukhari)
"Jika saat kiamat semakin dekat, mimpi seorang Muslim nyaris tidak pernah dusta.
Muslim yang paling benar mimpinya adalah yang paling jujur perkataannya. Mimpi
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
6
seorang Mukmin merupakan satu bagian dari 46 bagian kenabian. Mimpi ada tiga
macam: mimpi yang baik sebagai berita gembira dari Allah 'azza wa jalla, mimpi
seorang Muslim yang dialaminya sendiri, dan mimpi sedih yang berasal dari setan.
Jika salah seorang di antara kamu mengalami mimpi yang tidak disukai, janganlah
menceritakannya kepada orang lain, bangunlah, kemudian shalatlah." (Hadits
Riwayat Bukhari dan Muslim)
Kisah-kisah dalam buku ini merupakan kumpulan dari berbagai sumber di internet.
Semuanya merupakan kisah nyata para syuhada dalam perang di Bosnia dalam kurun waktu
1992-1995. Bahkan sebagian besar kisah dalam buku ini berasal dari kesaksian orang
pertama, yaitu orang yang secara langsung mengenal dan menyaksikan peristiwa syahidnya
yang bersangkutan. Kisah-kisah ini berasal dari website www.azzam.com, yang merupakan
salah satu situs yang paling banyak memuat mengenai jihad Islam di berbagai penjuru
dunia. Setelah kejadian 11 September 2001, sebuah gelombang penutupan situs-situs Islam
melanda Internet. Azzam.com termasuk salah satu korbannya. Scotland Yard (FBI-nya
Inggris) menutup situs ini dan menangkapi para pengelolanya.
Lewat berbagai cara, dengan izin Allah, sebagian besar informasi teks dapat diselamatkan
melalui arsip internet. Namun sebagian besar gambar tidak dapat diselamatkan. Setelah
ditambah dengan berbagai sumber lainnya di intenet, kami menerjemahkannya dan
menyajikannya kepada Anda dalam bentuk buku, dengan harapan semoga kisah para
syuhada ini dapat tersebar dan abadi hingga mencapai generasi sesudah kita. Ceritakanlah
kisah para syuhada ini pada anak-anak kita, sebagaimana para sahabat biasa menceritakan
kisah perang mereka bersama Rasulullah kepada anak-anak mereka. Semoga mereka dapat
mencontoh pengorbanan dan keikhlasan mereka yang telah dipilih Allah SWT sebagai
syuhada.
Tiada gading yang tak retak, apabila pembaca menemukan kesalahan ataupun kekurangan
pada buku ini, maka silahkan mengirimkan koreksinya pada saya. Saya berharap semoga
buku ini dapat bermanfaat bagi ummat dan menjadi jalan pahala yang mengalir terus hingga
hari kiamat untuk menambah timbangan kebaikan saya. Amin ya Allah.
Ya Allah, berikanlah pertolonganMu pada para mujahidin di Palestina, Iraq, Chechnya,
Afghanistan, Kashmir, Moro, Guantanamo dan di seluruh dunia. Ya Allah, kuatkanlah
kaum muslimin di manapun mereka berada. Amin ya Allah.
Jakarta, akhir Maret 2006
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
7
Abu Hamdi
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
8
Ceritakanlah kisah-kisah ini kepada anak-anak kita,
semoga mereka tumbuh menjadi pembela agama Allah SWT
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
9
JIHAD BOSNIA 1992 - 1995
Bosnia-Herzegovina adalah salah satu negara kecil di Semenanjung Balkan, Eropa bagian
Tenggara. Luas wilayahnya hanya 51.233 km persegi (sedikit lebih luas dari Propinsi Jawa
Timur). Islam masuk ke kawasan Balkan (termasuk Bosnia) sekitar tahun 1389, ketika
wilayah Balkan ada di bawah kekuasaan Turki Utsmani antara abad XII hingga akhir abad
XIX.
Pada tahun 1918, Bosnia menjadi wilayah Yugoslavia. Akhir Perang Dunia ke II
menempatkan rezim komunis di puncak kekuasaan Yugoslavia. Mulai saat itulah umat
Islam Bosnia mengalami sekularisasi yang kuat, hingga sebagian besar kaum muslimin
Bosnia melupakan agamanya meskipun masih mengaku beragama Islam.
Keruntuhan komunis di Uni Soviet membawa efek yang serupa pada Yugoslavia yang
merupakan negara satelit Uni Soviet. Runtuhnya sistem komunis pada akhir 1988
menyebabkan Yugoslavia terpecah menjadi enam negara, yaitu Serbia, Kroasia, Bosnia,
Macedonia, Slovenia dan Montenegro.
Awalnya, Slovenia dan Kroasia menyatakan memisahkan diri dari Yugoslavia dan menjadi
negara berdaulat. Selepas itu, Yugoslavia menjadi negara yang senantiasa berubah, baik
wilayahnya maupun populasinya. Menyusul Slovenia dan Kroasia, Bosnia melalui
referendum tahun 1992 pun menyatakan pemisahan diri dari Yugoslavia dan menjadi
negara berdaulat dipimpin Presiden Alija Izatbigovic. Inilah yang memicu pembantaian
rakyat Muslim Bosnia oleh bangsa Serbia pimpinan Slobodan Milosevic pada 1992.
Serbia berupaya mempertahankan kesatuan Yugoslavia. Etnis Serbia yang umumnya
bergama Kristen Ortodox ini ingin mendominasi pemerintahan, militer dan administrasi
negara. Di Serbia terdapat sekitar 6 juta etnis Serbia, sedangkan di Bosnia 1,36 juta jiwa dan
di Kroasia 0,5 juta jiwa. Milosevic berobsesi mewujudkan Negara Serbia Raya yang bersifat
monoetnis, maka ia menentang habis-habisan berdirinya Bosnia Herzegovina yang
mayoritas Muslim dengan melakukan pembersihan etnis non-Serbia dan merebut wilayah
dari Bosnia dan Kroasia.
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
10
Negara Bosnia yang dideklarasikan pada
tahun 1992 merupakan negara multietnis
berpenduduk 4,3 juta jiwa, dengan
komposisi 43,7% etnis Bosnia (90%
muslim), 31,3% etnis Serbia/Serbia-
Bosnia (93% beragama Kristen
Ortodox), 17,3% etnis Kroasia/Kroasia-
Bosnia (88% beragama Katolik Roma)
dan etnis lainnya 5,5%.
Pada awal terjadinya perang di tahun
1992, warga negara Bosnia yang terdiri
atas etnis Bosnia dan etnis Kroasia
bersama-sama menghadapi serangan
tentara Serbia. Namun ketika keadaan
Bosnia mencapai titik kritis, dimana
sekitar 70% wilayah Bosnia direbut oleh Serbia, etnis Kroasia di Bosnia dibantu Negara
Kroasia berkhianat dan berusaha merebut wilayah Bosnia yang tersisa (30%). Akibatnya
Kroasia berhasil menguasai 20% wilayah Bosnia, sementara warga muslim Bosnia hanya
menguasai 10% wilayahnya.
Tindakan ini menjadikan muslim Bosnia terjepit oleh serangan dua musuh sekaligus.
Ironisnya, dalam keadaan seperti ini PBB dan negara-negara Barat bersikeras
mempertahankan embargo senjata pada muslim Bosnia. Mereka menutup mata terhadap
pembantaian besar-besaran yang terjadi di depan mata mereka.
Dalam langkah majunya menguasai wilayah Bosnia, pasukan Serbia melakukan
pembantaian massal pada muslim Bosnia. Mereka yang beruntung masih hidup dipaksa
meninggalkan tempat tinggalnya. Sejarah mencatat perang ini ditandai dengan pemerkosaan
terhadap para wanita Islam dilakukan secara massal dan sistematis. Bayi-bayi hasil
perkosaan tentara Serbia akan dianggap warga etnis Serbia. Dengan demikian, kelak Serbia
dapat mengklaim sebagai etnis mayoritas di wilayah-wilayah yang didudukinya. Serangan
Serbia (yang kemudian dibantu oleh Kroasia) terhadap muslim Bosnia telah menyebabkan
tragedi kemanusiaan yang terbesar di Eropa sejak Perang Dunia kedua.
Pecahnya perang di Bosnia tidak luput dari perhatian para mujahidin yang baru saja berhasil
menjatuhkan pemerintahan komunis di Kabul. Lima orang mujahidin dari Afghanistan
segera bertolak ke Bosnia mengecek kondisi yang sebenarnya. Salah satu dari mereka adalah
Syeikh Abu Abdul Aziz. Beliau adalah salah satu pemuda yang sejak awal bergabung dalam
jihad Afghan karena seruan Syeikh Abdullah Azzam, semoga Allah menerima syahid
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
11
beliau. Temuan para utusan tersebut di lapangan membenarkan terjadinya pembantaian
terhadap kaum muslimin di Bosnia.
Maka mulailah para mujahidin dari seluruh dunia mengalir masuk ke Bosnia. Mereka
ditempatkan dalam satu batalion yang khusus terdiri atas mujahidin non Bosnia. Mereka
datang dari seluruh dunia, bahkan sebenarnya para mujahid Arab adalah minoritas,
menurut Syeikh Abu Abdul Aziz. Batalion itu dinamai Katibat al-Mujahidin (Batalion
Mujahidin), atau Odred El-Mudzahidin dalam bahasa Bosnia. Batalion tersebut merupakan
bagian dari Angkatan Bersenjata Bosnia, yaitu Batalion ke-Tujuh (SEDMI KORPUS,
ARMIJA REPUBLIKE BH) Angkatan Darat Bosnia.
(a) Syeikh Abu Abdul Aziz, dari Saudi Arabia. (b) Pawai Brigade Muslim Bosnia di Zenica,
1995. (c) Brigade Muslim Bosnia menggunakan pakaian kamuflase salju dan ikat kepala
bertuliskan Laa Ilaaha Illallah.
Krisis yang terjadi akibat serangan Serbia dan Kroasia, ditambah kehadiran para mujahidin
asing yang ikhlas mengingatkan rakyat Bosnia akan agama yang telah mereka tinggalkan
selama ini. Semangat muslim Bosnia untuk kembali pada Islam semakin besar. Masjidmasjid
mulai dipenuhi jamaah. Jilbab semakin banyak dikenakan para muslimah Bosnia.
Majelis-majelis ilmu dan tahfiz Qur’an mulai bermunculan kembali.
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
12
Dengan pertolongan Allah, melalui perjuangan rakyat Bosnia dan mujahidin asing, lambat
laun keadaan mulai berubah. Kepada tentara muslim Bosnia, mujahidin asing berbagi taktik
dan strategi untuk mengalahkan musuh yang memiliki persenjataan yang lebih kuat, hasil
pengalaman perang sebelas tahun di Afghanistan. Angkatan Bersenjata Bosnia dan
mujahidin asing tidak lagi bertahan. Mereka melancarkan berbagai operasi penyerangan
untuk merebut daerah-daerah strategis di Bosnia. Daerah-daerah yang dikuasai oleh pasukan
Serbia, satu per satu berhasil direbut kembali.
Khawatir dengan tekanan balik dari pasukan muslim, negara-negara Barat segera
mensponsori perundingan damai. Berbagai bentuk tekanan diberikan kepada ketiga pihak
yang bertikai, agar mereka dapat menghentikan perang dan berunding. Pada tahun 1994
Kroasia menandatangani perjanjian damai dengan Bosnia dan bersama-sama mendirikan
Federasi Bosnia.
Saat muslim Bosnia berhasil menguasai kembali 51% wilayahnya, di bawah tekanan politik
negara-negara Barat dan krisis ekonomi yang mencekik, pemerintah Bosnia terpaksa
menandatangani Perjanjian Dayton di Paris pada Desember 1995. Wilayah Bosnia dipecah
menjadi dua negara bagian, yaitu Federasi Bosnia (berisikan warga etnis Bosnia dan
Kroasia) dengan luas wilayah 51% dan Republik Serbska (berisikan warga etnis Serbia)
dengan luas wilayah 49%.
Maka berakhirlah perang yang telah membawa begitu
banyak korban : diperkirakan antara 100.000 hingga
200.000 ribu orang telah tewas (sekitar 69% korban
tewas adalah muslim Bosnia), lebih dari 40.000 wanita
diperkosa, dan 1,8 juta orang terpaksa mengungsi.
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
13
Sudah menjadi kebiasaan para mujahidin untuk menggunakan nama julukan selama
melakukan jihad. Hal ini diperlukan untuk melindungi identitas mereka (juga
keluarga mereka) dari rezim-rezim thaghut yang menguasai negeri-negeri Islam saat
ini, dan untuk menghindari penangkapan ketika melakukan perjalanan keluar masuk
medan jihad. Oleh karena itu, banyak dari syuhada pada buku ini dipanggil
berdasarkan nama julukan mereka (Abu Ali, Abu Bakar, dll).
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
14
ABDULLAH SHAYBANI
Syahid dalam operasi Black Lion, Mei 1995 pada umur 19 tahun
Mujahid ini begitu muda, ia baru berusia 19 tahun. Ia seorang yang periang dan berakhlak
baik. Saat operasi berlangsung, Abdullah Shaybani dan seorang mujahid lainnya, Abu
Muslim al-Yamani, berlari menyerang bersama dengan terpisah beberapa meter. Kemudian
keduanya terkena tembakan dan terkapar dalam keadaan luka. Abu Muslim merasakan
kesakitan, namun ia tidak berteriak dan hanya mengerang. Abdullah Shaybani yang terkapar
tidak jauh darinya menoleh ke arahnya dan berkata, “Harapkan pahala dari Allah, lupakan rasa
sakitmu.”
Para mujahidin lainnya kemudian membawa mereka ke rumah sakit, dan alhamdulillah
Abu-Muslim pulih dengan cepat. Namun Abdullah Shaybani menderita luka yang lebih
parah dan setelah beberapa hari Allah mengangkatnya sebagai seorang syahid. Saat
kematiannya, muncul aroma harum yang memenuhi ruangan tersebut. Hal ini disaksikan
oleh orang-orang di sana. Inilah bukti Allah menerimanya sebagai seorang syahid, dan
inilah tanda dari Allah bagi para mujahidin lainnya, bahwa mereka melangkah di atas jalan
kebenaran.
Berkata Rasulullah SAW : Demi Dia yang memegang jiwaku, tidak ada seorang pun
yang terluka di jalan Allah, dan Allah paling tahu siapa yang terluka di jalanNya,
kecuali dia akan datang pada hari Kiamat dengan luka-lukanya, darahnya akan
mengalir keluar dan berwarna merah dan mengeluarkan wangi seperti wanginya misk
(kesturi). (HR Muslim).
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
15
ABU ABDULLAH AL-LIBYI
Abu Abdullah al-Libyi, dari Libya. Komandan regu Black Lion. Syahid pada Mei 1995
Komandan operasi Black Lion adalah Abu-Abdullah al-Libyi. Ia datang dari Libya tidak
lama setelah perang Bosnia pecah. Sebelumnya ia adalah seorang pengemudi tank di
Angkatan Darat Libya. Abu Abdullah menghabiskan tiga tahun berjihad di Bosnia, sebagian
besar waktunya dihabiskan di garis depan.
Jika engkau melihatnya, engkau akan tahu bahwa dia begitu pemalu. Bahkan jika engkau
duduk berhadapan dengannya, ia tidak berani menatap wajahmu. Jika engkau duduk
bersamanya untuk makan, ia tidak mau menjamah makanannya sebelum ada orang lain
yang memulai, bahkan meskipun ia sangat lapar. Namun ia begitu berani menghadapi
orang-orang kafir. Ia biasa menjadi orang yang pertama mencapai bunker musuh.
Kami melihatnya sebagai perwujudan salah satu ayat dalam al-Qur’an, ketika Allah
menjelaskan ciri-ciri orang-orang beriman ‘asyidda’u alal kuffar ruhamaau bainahum’, keras
dan berani menghadapi orang-orang kafir, lemah lembut dan penyayang kepada sesama
orang beriman.
Abu Abdullah tidak bersuara keras, tidak banyak bicara namun selalu melakukan tugasnya.
Karena itu para mujahidin mencintainya, meskipun ia seorang yang pendiam. Saya teringat
pada sebuah Hadits :
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
bersabda: „Apabila Allah mencintai seorang hamba-Nya, Ia memberi tahu Jibril
bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala mencintai Fulan, dan menyuruh Jibril untuk
mencintainya, maka Jibrilpun mencintainya. Jibril lalu memberi tahu penghuni langit
bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala mencintai Fulan dan menyuruh mereka juga
untuk mencintainya, maka penghuni langitpun mencintainya. Kemudian ia diterima di
atas bumi." (Hadits Riwayat Bukhari)
Semua mujahid mencintainya. Mujahid ini, ia melakukan misi reconnaissance (pengintaian)
yang memakan waktu selama tujuh bulan. Ia melakukan pemetaan dan pengintaian pada
sebuah daerah bergunung-gunung sepanjang tiga kilometer. Daerah ini benar-benar sangat
strategis, terlebih lagi bagi para tentara Serbia.
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
16
(Catatan : Daerah yang dimaksud adalah pegunungan Vlasic di Bosnia bagian utara. Pada
perang dunia ke II, pasukan Hitler berupaya untuk merebut gunung ini dari tangan Serbia
selama lima tahun lamanya, namun selalu gagal. Begitu pula dalam perang Bosnia, upaya
pasukan Angkatan Bersenjata Bosnia selama tiga tahun untuk merebut daerah ini selalu
gagal. Pada tanggal 10 September 1995, mujahidin asing dan pasukan Angkatan Bersenjata
Bosnia melakukan operasi militer bersama untuk merebut daerah ini dengan nama sandi
Operation Badr.)
Abu Abdullah menghabiskan tujuh bulan mengintai dan memetakan daerah ini. Ia
melakukannya pada malam dan siang hari, dalam cuaca seperti apapun. Ia selalu pergi
sendirian, dan mematikan radionya. Ia mendekati bunker Serbia, kadang-kadang begitu
dekat hingga para tentara Serbia membuang sampah pada Abu Abdullah tanpa menyadari
nya.
Karena itu Abu Abdullah mengenal tiga kilometer tersebut seperti telapak tangannya sendiri.
Maka setelah pengintaian selama tujuh bulan, misi penyerangan dilakukan. Alhamdulillah,
Allah memberikan kami kemenangan dan ketiga gunung itu jatuh dalam waktu hanya enam
menit (!). Banyak tentara Serbia tewas dan kami mendapatkan banyak senjata.
Setelah misi ini selesai dan kemenangan telah jelas berada di tangan mujahidin, tiba-tiba
sebuah peluru sniper (penembak jitu) Serbia mengenai Abu Abdullah al-Libyi, dan ia pun
syahid.
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
17
ABU ABDULLAH ASH-SHARQI
Abu Abdullah ash-Sharqi, syahid di pegunungan Vlasic, Bosnia, pada hari Jumat pagi
setelah malam Lailatul Qadr, tanggal 25 Ramadhan, 1995.
Ia mempunyai seorang saudara laki-laki yang syahid di Afghanistan. Abu Abdullah datang
ke Bosnia pada tahun 1994. Ikut ambil bagian dalam operasi untuk merebut gunung tertinggi
di Bosnia, pegunungan Vlasic, pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Selama sembilan jam ia berjalan bersama para mujahidin lainnya menempuh jalan yang
ditutupi salju tebal dalam keadaan berpuasa. Para mujahidin menawarkannya makanan dan
ia mengambilnya, hanya untuk dimasukkan ke dalam sakunya. Hal ini ia lakukan agar tidak
ada yang mengetahui bahwa ia sebenarnya sedang berpuasa, karena ia kuatir Amir
(komandan) akan menyuruhnya berbuka. Banyak mujahidin yang hadir pada malam itu
meyakini bahwa malam itu adalah malam Lailatul Qadr.
Malam itu Abu Abdullah bermimpi melihat dirinya syahid akibat sebuah peluru di
tenggorokannya setelah ia menewaskan dua tentara Serbia. Dalam operasi keesokan
harinya, mujahidin memperoleh kemenangan dan berpikir semua bunker musuh telah
direbut. Tiba-tiba mereka menemukan sebuah bunker musuh yang selama ini menembaki
mereka. Saat mereka mendekati bunker tersebut, para mujahidin menemukan dua orang
Serbia tergeletak mati di lantai.
Di samping mereka terbaring Abu-Abdullah ash-Sharqi, dalam keadaan syahid dengan satu
buah peluru menembus tenggorokannya. Saat itu Abu Abdullah mengenakan sorban yang ia
lilitkan pada lehernya. Rupanya peluru tersebut menembus sorban dan leher Abu Abdullah,
dan membawa kain sorban di bagian depan hingga menembus leher Abu Abdullah, namun
jenazah Abu Abdullah tidak berdarah sama sekali.
Abu Abdullah adalah satu-satunya mujahidin yang syahid dalam operasi tersebut.
Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia
18
ABU ALI AL-KUWAITI
Abu

No comments:

Post a Comment